19. Bekerjasama

404 79 7
                                    

Tameng
—19. Bekerjasama—

------

Kembalilah, seperti dahulu.

------

"Lo kenapa disini? lo nggak apa-apa kan?" Wilard bertanya, menyentuh pundak Shankara.

Karena sungguh ia khawatir bukan main ketika melihat sang kakak yang berlari masuk kedalam rumah makan dengan terburu-buru. Raut nya terlihat panik dan gelisah, dan Wilard tidak tahan melihatnya.

Namun Shankara segera menghempaskan tangan Wilard dari pundaknya, ia menatap sinis yang lebih muda. "Nggak usah sok peduli!"

Wilard mematung, terlalu terkejut dengan reaksi yang di tunjukkan Shankara. Terlalu berbeda, Wilard seolah tidak mengenal dengan siapa ia berhadapan saat ini.

Melihat kejadian itu, Josev segera bangkit dan menarik Wilard sedikit menjauh dari Shankara.

"Santai, lo nggak perlu sampai se-galak itu cuman karena adek lo khawatir."

Shankara melengos, mendengus dengan kesal. "Bukan urusan mu!"

Josev menghela nafas, ia tidak tau mengapa benturan keras yang dialami Shankara bisa merusak ingatan serta sifat nya.

"MANA ANAK ITU?!"

BRAK!

Sekelompok pemuda berandal masuk dengan rusuh, membuat para pengunjung ketakutan dan mencari tempat aman. Lain halnya dengan Wilard dan teman-temannya, beberapa dari mereka tetap berada di bangku sembari menikmati tahu bunting isi ati ampela favorit nya Juyen.

"Kacau nih." Gumam Hega, melahap kembali bakwan jagung.

"Mayan, tontonan gratis." Juyen berucap santai, sama sekali tidak merasa terganggu.

"Regunda." Josev berdesis, ia sangat tau siapa sekumpulan pemuda rusuh itu.

Regunda adalah geng abal-abal yang dibentuk hanya untuk memuaskan kesenangan para remaja nakal, mereka hobi membuat masalah serta memancing keributan dengan geng lainnya.

Julian, pemuda dengan bekas luka jahitan di kening itu tersenyum miring kala menemukan Shankara. Julian mendekat, namun langkahnya terhenti saat Josev memasang badan dihadapannya dan mendorong Wilard serta Shankara untuk menjauh.

"Menjauh, jangan ganggu mereka!"

Julian memutar bola matanya dengan jengah. "Ayolah, gue cuman punya urusan sama curutnya Suarga itu!"

Wilard mengerutkan keningnya, dalam kepalanya bertanya-tanya apa yang telah terjadi antara Shankara dan Julian. Jelas ini bukan perkara yang kecil, Wilard bisa melihat kilatan penuh dendam Julian jika melihat Shankara.

Tidak tahan menahan diri, Syam bangkit setelah menggebrak meja dihadapannya. Turut memasang badan disamping Josev.

"Mundur, dia udah berada di lingkungan yang jauh dari lo."

Julian berdecih, mendorong pundak Syam dengan jari telunjuknya. "Ini bukan urusan kalian, gue cuman berurusan sama Suarga!"

Wilard langsung menggenggam telapak tangan Shankara membuat si empunya terkejut.

"Kami semua anggota Suarga, dan itu berarti lo juga punya urusan sama kami!"

Hening.

Juyen bahkan sampai menghentikan kunyahannya, kompak menatap kaget Wilard. Ucapan tak terduga dari Wilard sungguh mengejutkan mereka.

TamengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang