10. Shankara Yang Dulu

1.1K 115 8
                                    

Tameng
—10. Shankara Yang Dulu—

------

Dikuat-kuatin sampe nggak kuat sendiri.

------

Wilard menggigiti kuku jarinya dengan gugup, rasa gelisah tidak bisa lepas dari nya. Wilard tidak bisa mempercayainya, Shankara sungguh membuktikan ucapannya.

Hal yang begitu mengejutkannya saat Shankara dengan santai membuka kedoknya secara tiba-tiba, dan Wilard masih shock hingga saat ini.

"Lo bener-bener menganggap gue anak baik ya?"

Ucapan Shankara bersuara kembali di telinganya, Wilard menepuk beberapa kali keningnya.

Wilard sedikit tersentak saat sebuah tepukan hinggap di bahunya, dan seseorang yang tidak disangka menghampiri nya dengan senyum aneh yang menurut Wilard sangat mencurigakan.

"Eh, siapa lo?"

Jiyon menahan tawanya melihat reaksi Wilard. "Lo nggak kenal gue? padahal lo pernah mukul gue dua kali pas tawuran."

"Nggak tau nggak inget, yang gue pukul banyak."

Jiyon mendengus, Rego benar saat mengatakan Wilard adalah bocah kematian yang tengil nya minta ampun. Juga sedikit cengeng.

"Lo nggak usah khawatir, walaupun udah lama tapi gue yakin kalo Shankara nggak kehilangan skill nya."

"Maksud lo?"

Jiyon menyerahkan ponselnya yang menunjukkan sebuah foto, yang mana membuat Wilard melotot kaget. Disana terlihat Shankara tengah duduk diatas motor ditengah kerumunan, penampilannya sungguh berbeda jauh dengan Shankara yang sekarang.

"I-ini?"

FLASHBACK

"Kali ini biar gue yang turun tangan, kita buat kesepakatan baru."

"Ck, maksud lo apa?"

Shankara tidak menjawab, ia meletakkan nampan nya lalu meraih sebuah buku berisi foto-foto yang pernah Wilard temukan. Shankara membuka dan menunjukannya pada Wilard, membuat sang adik bertanya-tanya.

"Gue dulu mantan member geng motor gede, dan gua salah satu petinggi nya."

Wilard menaikkan sebelah alisnya, merasa tidak percaya dengan fakta yang baru saja di beberkan oleh Shankara. "Bercanda lo?"

"Apa gue kelihatan bercanda?"

Mendengar nada dingin itu membuat Wilard tanpa sadar menggeleng, Shankara menghela nafas dan kembali menunjukkan foto lain pada lembar berikutnya.

"Mereka bukan geng motor biasa, tujuan mereka pun cuman buat mengembangkan perkumpulannya namun tetap menutup diri dari publik."

"Kenapa?"

Shankara melirik Wilard yang menatapnya dengan sorot ingin tau, ia menunjuk salah satu pemuda disana yang mana membuat Wilard kembali fokus. Namun Wilard tetap tidak bisa melihat wajah dari sosok itu, tertutup masker dan topi yang seperti nya memang sengaja tidak ingin menunjukan wajahnya.

"Dia, punya akses besar yang mana membuat geng nya tetap aman walaupun sering terkena desas-desus miring. Hingga mereka kebobolan penghianat yang menghancurkan nama baik geng, terjadi pertempuran besar sebulan sebelum gue pindah kesini. Meskipun isinya juga anak-anak berandal, sebelumnya kami tidak pernah berulah dilingkungan luar selain karena di ganggu."

TamengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang