14. gembel

735 77 3
                                    

HAPPY READING BRO!
Jangan lupa tinggalkan tap vote dan share.
Hope you enjoy it

*****

"buruan, lemah lo baru juga sebentar udah cape aja"

"Brisik meki"

Farel tertawa mendengar balasan seseorang yang berada sedikit jauh di belakang nya, farel melihat dio mulai duduk di tengah jalan yang sepi, ah dasar anak itu

Farel menghampiri dio dan mengulurkan tangannya, ia berniat untuk membantu dio berdiri agar tidak duduk di tengah jalan seperti

Mereka sedang jogging, berlari kecil kecil mengelilingi komplek perumahan farel. Awalnya dio memang tidak mau tapi farel memaksanya dengan asalan agar sehat

"Gue cape"ucap dio sambil menatap farel yang berdiri di atasnya

"Ya jangan duduk disini juga, mau mati?"

Ah farel benar juga, dio baru sadar jika dirinya duduk di tangah jalan seperti sekarang ini, ini semua karena cape nya tak terkontrol

Dio menerima uluran tangan farel dan mulai berdiri, mereka berjalan ke salah satu bangku di dekat sana

"Lo tunggu sini, gue beliin air putih dulu"

"Gue yang dingin"

"Di larang reques"

Dio menatap punggung farel yang semakin menjauh dari tempatnya duduk, ia tak tahu farel mau kemana tapi yang jelas farel ingin membeli minuman untuknya dan farel sendiri

Menit demi menit dio menunggu farel tapi anak itu tak kunjung datang, dio menatap ke atas, mendung.

Perlahan lahan rintik hujan mulai turun membuat dio harus terpaksa pergi mencari tempat untuk meneduh, tidak jauh dari sana. Ia tak mau farel mencari nya jika farel sudah tiba nanti.

Dio menedeuh di gazebo yang tidak terlalu besar di dekat sana, ia masih setia menatap ke arah bangku tadi yang mulai terguyur hujan

Ia khawatir dengan farel, karena farel sudah pergi terlalu lama jika hanya membeli minuman. Ia takut jika terjadi apa apa dengan farel sewaktu dia membeli minuman, maka dari itu dio memutuskan menerobos hujan untuk mencari farel

Ia tak bawa hp karena sengaja ia tinggal di rumah farel, lagi pula ia tak punya saku untuk menyimpan hpnya sewaktu jogging

Rintik hujan membasahi tubuh dio, sesekali dio mengusap wajahnya sendiri karena terkena air hujan

"Farel bego, tolol, kemana lo anjing"

Mata farel tertuju ke salah satu toko Madura yang berada tak jauh dari sana, dio berjalan mendekat. Sial! Badanya mulai menggigil apalagi hujan pagi itu sangat dingin

"Permisi, buk"ucap dio guna untuk manggil sipemilik toko

"Aduh mas kok basah basah to, mas nya mau cari apa?"tanya si pemilik toko yang baru saja keluar dan melihat dio yang basah kuyup

"Cuma mau tanya, tadi ibu liat orang rambutnya di warna abu abu, tingginya sama kaya saya cuma lebih tinggi dikit, terus di telinga pake tindik ga, soalnya tadi dia jalan ke arah sini"ucap dio sambil memperagakan menggunakan tangannya agar ibu tersebut lebih paham ciri ciri orang yang ia maksud

"Aelah mas tadi ibu di dalem jadi ga liat siapa aja yang lewat"ucap ibu tersebut yang merasa tidak mengenali seseorang yang di maksud anak muda di depannya ini

"Oala yauda bu, saya permisi dulu ya makasi juga maaf ngerepotin"

"Gapapa mas, mas nya jangan hujan hujan nanti demam"

 D'amourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang