30. ramen

396 50 0
                                    

HAPPY READING BRO!
Jangan lupa tinggalkan tap vote dan share.
Hope you enjoy it

*****


"gue nginep ya"

"Gue ga ada makanan"

"Gue nginep bukan cari makan"

Dio berdecak dan itu membuat farel terkekeh, farel merebahkan tubuhnya sambil memandang dio yang masih betah duduk di kursi belajar tersebut, entah apa yang di pikirkan farel juga tidak tahu tapi yang jelas pasti masih menyangkut mama nya

"io~"

Dio dengan spontan menatap farel sinis, ia melempar pulpen yang tergeletak di atas meja tepat di muka farel

"Aduh anjing, bercanda padahal"

JDER

"Lo takut kalo ada guntur ya yo, gapapa kok gapapa ada gue, it's okey"ucap farel dengan nada di buat buat sambil menghampiri dio

"Najis banget gue denger nya"

"Ah lo mah ga bisa di ajak sweet yo"farel dengan kesal menendang kursi yang dio duduki hingga tubuh dio sedikit oleng

"Lo mau gue pukul ya?"dengan kesal dio menatap farel

"Mau, tapi gue bales cium"

Dio semakin kesal di buat karena jawaban farel

"Pulang aja deh lo rel, nge--"

"Ayo ciuman"

Dio menatap farel horor, tiba tiba banget? ini orang emang bahaya banget

"Ewean aja gimana? nanggung kalo ciuman mah"

Farel mendorong tubuh dio dengan kencang hingga tubuhnya menabrak etalase yang penuh dengan lego Spiderman

Kedua tangan farel mengungkung tubuh dio "ayo, sange juga gue"

"Goblok, bercanda doang anjer"

"Kalo gue serius gimana"

"Serem rel asli"

Farel menunduk, meletakkan ujung kepalanya di pundak dio

Dio heran tapi ia tetap membiarkan farel dengan posisinya itu

"Lo jangan terlalu deket sama kirana ya"

Meski hanya lirih, dio masih mendengar jelas ucapan farel apalagi jarak mereka yang sedekat ini

"Kenapa dah, perasaan gue ga bikin pengaruh buruk buat kirana"

Farel tak langsung menjawab "bukan gitu maksud gue"

"Udah udah, minggir lo"dio mendorong tubuh farel agar menjauh, posisi mereka itu sangat ambigu

Dio merebahkan tubuhnya di kasur sambil menarik selimutnya hingga batas dada

Farel dengan senyum lembar menyusul dio ke tempat tidur

"Rada dingin rel, kecilin ac nya tolong"

"Ga usah gue peluk aja biar anget"ucapan farel bukan omong kosong, ia benar benar memeluk tubuh dio

Beberapa menit kemudian dio membuka matanya, dio tak benar benar tidur, ia menatap ke arah farel yang senantiasa melingkar tangannya di tubuh dio

"Ga mau berharap lebih tapi sifat lo sendiri yang bikin gue bingung"guman nya

Dio melirik ke arah jendela, hujan sudah mulai reda. Ia harus mencari makan karena terakhir ia makan adalah kemarin malam jika mengingat kemarin malam itu adalah kejadian paling menyeramkan di hidup dio, ia tak mau mengingat lagi

 D'amourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang