9. as a friend

711 84 2
                                    

HAPPY READING BRO!
Jangan lupa tinggalkan tap vote dan share.
Hope you enjoy it

*****

"lo ngapain sih bangsat malu gue lo tunjuk tunjuk kaya tadi, semua orang jadi liatin gue. Malu bener asu"

"Ngapain coba kaya gitu, lo sendiri apa ga malu"

"Gendeng ah"

Farel hanya diam saat dio sedari tadi mengoceh dan mengumpati nya. Farel bodo amat asal bisa mengurangi rasa kesal dio farel rela lagi pula juga salahnya

"Lo malu ya?"

"Pake nanya anjeng"

"Gue aslinya juga malu cok, lo sih siapa suruh ga bales chat gue"ucap farel, siapa yang tidak malu jika harus menjadi pusat perhatian dengan tingkah konyolnya tadi

"Ah emboh"

Dio ingin sekali membuang farel sekarang juga di hutan yang penuh dengan singa, agar farel di makan hidup hidup oleh mereka.

Mereka ada di taman universitas, sebelum pulang dio mengajak farel untuk bertemu karena ingin mengeluarkan sumpah sarapahnya itu kepada orang nya langsung dan akhirnya dio membalas chat farel dengan terpaksa

"FARELLLL"

Pandangan mereka mengarah ke seorang gadis yang berlari ke arahnya. Dio tau jika itu pacar farel karena gadis itu mirip dengan seseorang di kantin bersama farel tadi.

Farel merangkul pacar yang lebih pendek darinya jarak mereka lumayan jauh membuat hera terlihat kecil

"Ini pacar gue. Pacar cantik yang gue ceritain ke lo malem itu"

Dio mengangguk dan sebisa mungkin ia tersenyum manis untuk menyambut pertemuan pertama dengan pacar farel itu

Dio mengeluarkan tangan nya ke arah hera"Gue dio"

Hera menerima uluran tangan itu, gadis itu tersenyum dan memperlihatkan gigi kelincinya "aku hera, salam kenal ya dio"

Setelah itu mereka melepaskan jabatan tangan itu. Sesi perkenalan sudah selesai dan ternyata ucapan farel benar jika hera ini gadis cantik pantas saja farel menyukai nya, ia sendiri tidak heran

"Yoi"balas dio sambil mengacungkan jempolnya

"Gue pulang dulu ya, udah di tunggu rehan"ucap dio dengan niat berpamitan dengan sepasang kekasih tersebut. Itu juga salah satu alibinya nyatanya rehan sudah tidak ada di lingkungan kampus entahlah anak itu kemana rehan hanya bilang dia tidak pulang bersamanya lagi

"Yakin di tunggu rehan? Rehan aja udah pulang duluan sama arep tadi"

Sial, Sudah bohong ketawan pula, kan dio jadi malu. Untung hanya farel jadi rasa malu nya tak terlalu besar, bodoh sekali dia

Dio menggaruk rambutnya ia bingung mau mencari alesan apa lagi

"Emboh lah pepek, mau balik gue bay"

Dio berbalik badan untuk kembali ke fakultas nya ah lebih tepatnya ke parkiran karena ingin mengambil motor nya itu

Belum sempat dio melangkahkan kakinya, pundak dio di tarik dari belakang hingga tubuhnya sedikit menempel dengan farel

"Lo sengaja ngehindar karena takut demen cewe gue?"bisiknya tepat di telinga dio

Sedangkan dio hanya merotasikan bola matanya, farel ini bodoh atau bodoh

"Lebih tepatnya takut demen sama pacar cewe lo"jawab dio santai, ia memang sangat meremehkan ketidak pekaannya farel, setelah itu ia kembali melanjutkan jalannya.

 D'amourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang