25. petunjuk

696 84 7
                                    

HAPPY READING BRO!
Jangan lupa tinggalkan tap vote dan share.
Hope you enjoy

****


Dio menampilkan wajah congo nya dengan mulut yang sedikit terbuka mata nya berkedip beberapa kali, apa apaan ini, apa ini yang di maksud oleh farel

Setumpuk lego yang menjulang tinggi di depan kamarnya, kapan farel menyusun ini? bukankah sedari tadi farel bersamanya.

"Farel yang memberi dan menyusun itu semua, 5 menit setelah kamu pergi dari rumah"

Dio menatap ke sumber suara terlihat sang ayah yang bersandar di tembok sambil menatapnya

"Iya"jawab dio seadanya

"Besok kita rayakan ulang tahun mu dengan makan malam ada yang mau papa bicarakan juga"

Dio mengangguk, sampai kapan ia terus menghindar dari papa nya? ia akan mencoba ucapan farel waktu itu, memberi kesempatan orang tua nya untuk menjelaskan semuanya

"Iya pa"

Mendengar jawaban sang anak membuat dirinya tersenyum tipis "Apa kamu perlu bantuan untuk memasukan lego itu ke kamar mu?"

Dio menggeleng kecil "engga, ini mah sekali tendang juga masuk ke kamar"jawabnya dengan kekehan kecil

"Baiklah, setelah itu tidur dan istirahat lah, good night son"ucapnya sebelum pergi dari hadapan dio

Dio menatap semua lego tersebut dan terkekeh kecil "emang dasarnya gue ga bisa marah sama lo, tolol banget ya"gumamnya

Setelah semua lego ia masukkan ke dalam kamar dio baru menyadari jika ada secarik kertas yang tergeletak di lantai, ia mengambilnya dan membaca

Pi besdai bro, gue ga tau lo suka atau ga sama hadiahnya tapi kalo ga suka hadiahnya, suka aja sama yang ngasih hadiah
-parel

Dio tersenyum dan geleng geleng membaca tulisan tersebut, ia menyimpan nya

"Suka semuanya si"

Dio mengunci kamarnya dan mulai membuka semua kado yang teman temannya kasih, ia ingin memastikan jika tidak ada Kado yang mengerikan seperti pesan orang asing tersebut

"Buset, gue mau beli sepatu ini rasanya sayang sama duitnya lah ini di beli cuma cuma anying, duitnya alan emang ga main main sih"Ucap dio sambil menatap sepatu yang di berikan oleh alan

Setelah semua nya terbuka nyatanya tidak ada apa apa, semua kado normal dan dio menyukai semua kado tersebut.

"Bulshit bener tu orang"gumamnya

Dio memberesi semua kado kado dari teman temannya dan setelah itu ia bergegas untuk tidur karena tubuhnya sangat lelah

*****

"Mana anying dosennya, gue udah berangkat pagi malah ga dateng dateng"

"Telinga gue panas denger lo ngomel dari tadi tir"

Fatir menatap ilyas tajam "ga usah di denger lah"ucapnya dengan nada judes

Gama menatap kedua temannya dengan tatapan jengah, selalu saja seperti itu. Gama melirik ke pintu saat dio mulai masuk ke dalam ruangan

"Cie yang ulang tahun"ucap fatir dengan nada mengejek nya sambil memukul lengan dio yang baru ada duduk di tempatnya pelan

"Cie pajak ultah doang janlup"sahut ilyas membuat fatir memutar bola matanya malas, ikut ikut saja

 D'amourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang