29.aneh

439 76 3
                                    

HAPPY READING BRO!
Jangan lupa tinggalkan tap vote dan share.
Hope you enjoy it

*****

Dio masuk ke dalam rumah nya dengan keadaan yang basah kuyup, dio tersenyum getir. Rumah nya sangat sepi, sekarang hanya dirinya lah yang tinggal di bangunan ini

Dio menaiki tangganya dan berjalan masuk ke dalam kamar orang tuanya, dio duduk di lantai bersandar di tembok. Membiarkan baju nya tetap basah

"Belum sehari aja io udah kangen mama.."

"Disini sepi, udah ga ada mama sama papa, tinggal gue sendiri"

"Miris"

"Keluarga gue hancur dalam hitungan menit"

Ting

Unknown
kado nya gimana? betah betah di dunia ya meski lo ga punya siapa siapa. I'm typing this while laughing in case you want to know

Dio melempar hp nya sembarang arah, jika ia bertanya siapa pengirim pesan tersebut maka dio yakin dia tidak akan menjawab nya. Kenapa orang itu tahu lebih dulu tentang kejadian ini, seperti dia sudah memperkirakan hal ini terjadi.

Sebenarnya siapa dia? kenapa selalu mengusik dio? dio merasa ia tak mempunyai musuh ber typing menyebalkan seperti dia, selalu saja mengejek nya atau mengeluarkan kata kata pedas untuk dio dan kenapa orang itu sudah tau lebih dulu jika kejadian nya akan seperti ini

"Ck"

Saat dio melamun bayang bayang mama nya terjatuh dan mama nya yang bersimbah darah selalu terputar di dalam otaknya

Dio merasa gagal menyelamatkan mama nya padahal jarak mereka hanya sekitar 5 langkah

Dio menjambak rambut nya sendiri guna sebagai pelampiasan nyeri di hatinya, kenapa nyeri itu selalu datang, itu sangat menyiksa dio

Tubuh dio mulai menggigil apalagi suhu ac di sana cukup membuatnya bertambah dingin tapi itu tidak membuat dio ingin pergi dari kamar tersebut hanya saja dio sedikit menurunkan suhu ac di sana

Dio berpikir jika dirinya terus seperti ini mungkin sakit akan menyerang dio maka dari itu dio memutuskan untuk berganti pakaian dan kembali masuk ke dalam kamar ibu nya

Kali ini dio duduk di kasur sambil menatap bingkai foto yang berdiri apik di atas nakas, ia mengambil bingkai tersebut tiba tiba dio tersenyum sandu, semua ini hanya tinggal kenangan semata

Foto itu adalah foto dirinya yang berada di punggung sang ayah sambil mengangkat kedua tangannya ke atas dan samping ayahnya ada sang ibu foto itu di sambil saat mereka berlibur 10 tahun yang lalu, sudah sangat lama sekali kalau tidak salah saat dirinya masih duduk di bangku sekolah dasar kelas 3

Jika boleh memutar waktu dio ingin kembali ke masa masa kecil nya, ia menyesal karena dulu ia menginginkan untuk cepat cepat dewasa nyatanya dewasa tidak semenyenangkan yang ia bayangkan dulu

Di sana ibu dan ayahnya masih sangat muda sekitar umur 24 tahun dan dirinya berumur 9 tahun, sudah bisa di tebak jika dio di lahirkan saat nia masih bersekolah

"Sebenernya rahasia apa yang kalian sembunyiin"

"Gini gini mulu, gue ga dap--"suaranya tertahan saat tiba tiba hp nya berbunyi dengan keras menandakan ada panggilan masuk

Melihat nomer asing membuat dio tidak ada niatan mengangkat nya, mungkin salah sambung. Tapi dio terlebih dahulu memastikan jika nomer itu berbeda dengan nomer seseorang yang selalu mengirimi nya pesan

 D'amourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang