21. bukit gemilang

1.4K 128 46
                                    

HAPPY READING BRO!
Jangan lupa tinggalkan tap vote dan share.
Hope you enjoy

****

Setelah membeli somay, es cincau, batagor, martabak manis, sea food saus padang, sekarang disini lah mereka, menatap indahnya kota dari atas bukit ini, sebut saja Bukit Gemilang

Setelah membeli somay, es cincau, batagor, martabak manis, sea food saus padang, sekarang disini lah mereka, menatap indahnya kota dari atas bukit ini, sebut saja Bukit Gemilang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dio duduk dan meluruskan kakinya, nafas dio tersegal segal. Sial sekali, bukit ini sangat tinggi dan mereka harus menaiki tangga satu persatu hingga sampai di atas

Dio menatap ke sekeliling, tidak terlalu ramai hanya ada beberapa orang saja mungkin karena sudah malam. Dio belum pernah kesini sebelum nya jadi ia merasa asing dengan tempat ini tapi tak ayal dio senang disini, disini dio bisa melihat bintang bintang tanpa terhalang apapun, melihat luasnya kota, bahkan dari atas sini hanya terlihat gemerlap lampu nya saja

"Cape bener gue, ini tempat ga nyediain lift ya"ucap dio membuat farel lagi lagi menjitak kepalanya

"Sejak kapan bukit nyediain lift, lift nya mau nembus tanah?"

Dio tertawa, benar juga.

"Lo sering ke sini rel?"

Farel menatap dio dan menggeleng "ga, baru kali ini"

Angin malam menerpa wajah mereka hingga membuat rambut mereka bergelombang kesana kemari, mengikuti arah angin tersebut. Udara disini sangat sejuk meski bercampur dengan dingin.

Dio mengambil hp nya untuk memotret beberapa pemandangan dari atas sini, sangat indah. Dio mengarahkan kamera nya ke arah farel yang tengah berada di sampingnya, memotret wajah farel dari samping.

"Kalo mau foto gue bilang aja biar gue gaya dulu,jangan diem diem gitu"ucap farel tanpa mengalihkan pandangan dari gemerlap lampu kota

Dio mendesus "yaudah cepet gaya mau gue foto, mumpung cakep"

"Setiap hari gue juga cakep, kenapa ga foto gue"

"Pemandangan nya anjeng yang cakep, pd bener"

Farel hanya menanggapi dengan kekehan kecil, ia menatap dio yang berada di sampingnya "cepet foto"

Dio sedikit menjauh dari farel agar foto nya tidak terlalu dekat dan mengarahkan kamera hp nya ke arah wajah farel.

Belum sempat dio memencet tombol di hp nya, farel terlebih dahulu merebut hp milik dio, mengganti kamera belakang menjadi kamera depan, merangkul pundak dio agar dio mendekat ke arahnya

"Fotbar aja"

Cekrek

Farel mengembalikan hp milik dio, sedangkan dio berdecak kesal, muka dio terlihat jelek di foto ini, apalagi farel tak memberi aba aba

Semakin larut semakin banyak orang pula yang mulai pulang dan meninggalkan tempat ini

"Rel, ternyata gue bukan anak kandung bokap gue"

 D'amourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang