28. tujuan yang sama

451 60 4
                                    

HAPPY READING BRO!
Jangan lupa tinggalkan tap vote dan share.
Hope you enjoy it

*****


Dio menatap tubuh kaku mamanya yang sudah terbalut kain kafan, sekeras mungkin dio berusaha untuk tidak mengeluarkan air matanya.

Banyak orang yang mulai berdatangan ke rumahnya menggunakan baju hitam untuk melayat

Disini sudah ada teman temannya yang berusaha untuk memberikan kata kata penenang untuk dio, ada farel, angkasa, alan, putra, dion, rehan, gama, fatir dan ilyas yang turut hadir setelah di kasih kabar oleh dio jam 3 dini hari

Gama mengelus ngelus punggung dio, meski dio tidak mengeluarkan air mata sedikit pun tapi gama paham perasaan dio sekarang apalagi di lihat dari mata dio yang merah bengkak yang artinya dio sudah menangis lama

"Kenapa mama ninggalin gue ya gam?"tanyanya dengan luara lirih, dio sedikit susah mengeluarkan suaranya karena nafas dio benar benar tercekat "padahal gue belum sempet buat mama bangga"lanjutnya

"Karna tuhan sayang sama mama lo tanpa lo sadari mungkin mama lo udah bangga sama lo, bangga punya anak kaya lo?"

"Emang apa yang bisa di banggain punya anak kaya gue?"

Gama diam, ia tidak tahu mau menjawab apa, ia hanya bisa terus mengelus ngelus punggung dio

Dio mendongakkan kepalanya agar air mata tidak jatuh, ia harus menyakinkan kepada teman temannya ia baik baik saja

"Kalo mau nangis nangis aja, kita temen lo, kita tau perasaan lo. Wajar banget kalo lo nangis, jadi stop buat nahan air mata lo, stop pura pura kalo lo lagi baik baik aja"

Farel sedari tadi menyadari jika dio ingin menangis tapi laki laki itu selalu mencegahnya dengan cara menghadap samping kemudian menghapus nya dan mendongakkan kepalanya. Dio juga tidak mau bertatapan dengan mereka, dio hanya terus menunduk sambil menatap tubuh ibunya

Ucapan farel mampu membuat mata dio memanas, kedua tangan dio mengepal saat merasakan hatinya kembali merasakan perih, kejadian tadi malam terus terulang ulang di otaknya, tubuh ibu nya yang bersimpah darah.

Tes

Air mata lolos begitu saja tanpa mampu dio cegah, ia tak bisa menahannya lagi, ia lemah. Janji yang pernah ia buat sendiri untuk tidak mengeluarkan air mata di depan teman temannya tidak bisa ia tetapi nyatanya sekarang dio sosok yang rapuh

"Ma.."

"Mama gue bakal balik kan?"

Teman teman dio diam, mereka membiarkan dio untuk meracau sepuasnya, mengeluarkan apa yang ia pendam sedari tadi

"Kenapa harus mama gue, kenapa?"

"Ma, ayo bangun io kangen mata mama, io peng--"ucapannya terpotong, ia benar benar tak kuasa menahan sakit di dadanya itu membuat suara melemah

"Gue gagal...gue gagal cegah mama buat lompat...gue gagal"

"Mama pasti marah sama gue"

Dapat gama rasakan tubuh dio bergetar hebat yang artinya anak itu sedang menangis meski mereka tidak dapat melihat wajah dio secara jelas, kapala dio yang menunduk dan beberapa rambut yang menutupi wajah dio

Gama menyibakan rambut dio dengan satu tangan, muka dio benar benar basah tak tau saja jika ada seseorang menatap gama tak suka

Dio farel putra dan angkasa mengangkat peti mati yang berisi jenazah nia masuk ke dalam ambulans, mereka juga ikut masuk ke dalam ambulans untuk menemani dio.

 D'amourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang