⚠️ FOLLOW SEBELUM DIBACA ⚠️
________
"Meera, harusnya saat ini, perempuan yang saya nikahin itu kaatiya, bukan kamu, perhiasan yang kamu gunakan itu harusnya di pakai kaatiya, bukan di pakai kamu, saya, menikahi kamu karena keinginan dari orang tua...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sebelum pulang, meera sempatkan ke makam terlebih dahulu mengunjungi kakek nya, kakek Hasyim Setelah berdoa dan menaburkan bunga meera langsung pulang
Brakk!
“Terimakasih, pak”
Sesampainya di ndalem, Meera langsung masuk ke kamarnya, kamar terlihat sepi, sepertinya Azzam belum pulang
Meera memutuskan untuk langsung mandi, tak lama setelah ia selesai mandi seseorang mengetuk pintu kamar nya
“Sebentar”
Ceklek..
“Ummi?”
Wanita itu tersenyum “Meera, ummi ada bikinin kamu kue, nanti cobain ya” Ucap Ummi, setelah itu ia mengedarkan pandangannya ke arah kamar “Azzam mana?”
“Oh iya itu ummi, kak Azzam katanya ada urusan sebentar”
“Urusan apa?”
“Afwan ummi, Meera kurang tau”
Ummi Hanum hanya mengangguk “Yasudah, nanti kalo Azzam udah pulang ajak dia juga yah”
Meera mengangguk “Iya ummi”
Meera kembali ke dalam kamarnya, ia segera masuk ke dalam kamar mandi untuk mengambil air wudhu, tak lama kemudian terdengar suara adzan maghrib
Meera tau jika itu Azzam, jadi ia berusaha untuk tidak peduli dan melanjutkan doa nya, setelah selesai berdoa, ia menoleh ke belakang karena tidak ada suara setelah suara kenop pintu
Pas ia nengok, terlihat Azzam yang tengah memperhatikan nya, dengan senyum yang mengulas di bibirnya “Kok sholat nya gak tungguin saya, hmm?” ucap Azzam, pria itu mengulurkan tangan nya pada Meera
Meera yang paham akan hal itu langsung mencium punggung tangan Azzam, sedikit bingung dengan sikap Azzam yang tiba-tiba manis seperti ini, sebelumnya memang mereka belum pernah sholat berjamaah
“Aku kira kaka bakal pulang malam, jadi aku sholat duluan”
Sesuatu yang bikin Meera terkejut adalah Azzam yang tiba-tiba mencium kening nya dengan lembut “Mau ngaji bareng saya?”
