Cerita ini murni ide gue sendiri..
Happy reading.
Jangan lupa follow dan ⭐
***
Malam hari.
"Brengsek karena ada patroli para ksatria aku tidak bisa tinggal di tempat layak" Gerutu storm.
Udara dingin karena hujan turun semenjak sore.
Jalanan begitu sepi.Storm mengetuk pintu sebuah rumah dengan lampu yang masih menyala.
Orang di dalam membukakan pintu tanpa curiga sedikitpun.
Storm mendorong pria itu, menutup pintu dan menusuk pria tua yang tinggal sendiri itu tepat di jantungnya.
Pria tua itu tewas seketika.
Untuk sementara aku akan tinggal di sini sambil menunggu kabar dari yang mulia pikirnya.
Kamar ana.
Ana yang tidur merasakan seseorang berdiri di sebelah ranjangnya.
Orang itu membekap mulut ana.
Ana menatapnya."Sssst jangan berisik, ikut aku!"ucap sunny.
Ana menurut lalu mengikuti sunny.
Aula.
"Maaf aku menyuruh sunny membangunkanmu pagi-pagi sekali" Ucap cloudia pada ana.
"Tidak apa, aku senang karena bisa membantu"
Ana memasang pita di dinding."Zen, bukan warna itu salah.. Balonnya hanya biru dan putih" Tegur green.
"Hehehe, iya lupa hoaaam.." Zen menguap karena masih mengantuk.
"Awas aja kalau kael dan liam nggak suka dengan dekorasi yang kita buat!"Sunny tertawa.
Ana tersenyum.
Semua bangun pagi-pagi sekali kecuali kael dan liam yang masih tidur.
Maroon bahkan sudah bangun dan ikut menata meja makan.Mereka menyiapkan dekorasi untuk ulang tahun kael dan liam.
Aula kini di penuhi balon warna biru dan putih.
Warna kesukaan keduanya."Bagus juga mereka lahirnya barengan coba kalau beda seminggu, kita musti mendekor dua kali"ucap zen dengan wajah merana.
Sunny tertawa lagi.
"Jangan komentar terus, cepat tiup balonnya" Ujar green.
"Kenapa alat pompa balonnya musti rusak, pipi aku sudah sakit ini"keluh zen melihat ke arah ana.
"Aku tidak bisa meniup balon" Ucap ana berwajah menyesal tidak bisa membantu.
"Kita butuh master rai, dia pasti dengan mudah bisa mengisi udara di dalam balon tanpa meniupnya" Ucap zen.
"Aku harus lebih rajin masuk kelasnya.."Sunny tertawa lagi dan kali ini green dan ana pun ikut tertawa.
Minggu pagi.
"HAPPY BIRTHDAY.."suara kencang menggema di aula.
Kael dan liam yang baru masuk ke aula terkejut.
"Wah bagus sekali" Liam tampak terharu.
Kael tersenyum membaca tulisan besar happy birthday kael dan liam di dinding.
Semua bergantian mengucapkan selamat ulang tahun pada keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ana's Destiny
Fantasy(Ana yang menghilang setelah dari pemakaman soobin menuju dimensi aura) Tanpamu.. Seluruh dunia tampak memutih Apakah kamu lupa dengan janji yang pernah kamu buat. Mengapa kamu menyerah begitu cepat di depanku. Kamu melakukan ini dengan sangat muda...