Tanpa loe..
Seluruh dunia tampak memutih
Apakah loe lupa dengan janji yang pernah loe buat.
Mengapa loe menyerah begitu cepat.
Loe melakukan ini dengan sangat mudah, tapi bagi gue ini adalah hal yang paling sulit.
Bahwa gue tidak bisa menjadi bagian dari loe lagi..
Sky menatap sedih ana.
"Sky.."
Ana terbangun.
Sky muncul dalam mimpinya..Deg.. Deg.. Deg..
Eh tunggu dulu suara detak jantung siapa ini.
Ana mendongak dan melihat kael tidur sambil memeluk dirinya.
Oh ya ampun..
Gue ketiduran dalam pelukannya setelah menangis semalam.Ana menyelusuri dada dan perut kael yang six pack dengan jemarinya.
Oh my god..
Kael pasti rajin olahraga, badannya bagus banget."Ah..Ana..stop" Ucap kael yang merasakan sentuhan ana pada tubuhnya.
Ana merona.
Malu gue..
Dia udah bangun."Jangan memulai, Kamu mau bangunin macan yang sedang tidur"ujar kael nyengir menatap ana yang berada dalam pelukannya.
"Maaf"ucap ana menunduk malu.
Ana mau bangun tapi kael malah memeluk ana semakin erat.
"Aku menyukaimu" Ucap kael mengakui perasaannya.
"Aku tidak peduli kalau kamu menyukai sky"Ana terdiam.
"Aku hanya ingin bersamamu, beri aku kesempatan..aku tidak akan melakukan hal yang akan membuatmu benci padaku, aku janji hanya akan mencintaimu dan tidak akan memaksamu untuk membalas perasaanku"kael membelai rambut panjang ana.
"Kamu yakin, bagaimana kalau suatu hari nanti aku masih belum bisa mencintaimu lalu aku jatuh cinta dengan pria lain"tanya ana memandang kael.
"Aku akan pergi dari hidupmu"ucap kael.
Kael serius dan bersungguh-sungguh dengan ucapannya batin ana.
Pintu kamar menjeblak terbuka.
Zen terpana mematung di depan pintu melihat kael dan ana yang terbaring di tempat tidur dan sedang berpelukan.
"Zen jangan berdiri di pintu..kamu menghalangi"tegur liam.
Liam masuk ke dalam kamar, kepalanya tertutup tumpukan pakaian yang di bawanya.
"Maaf kael..aku lupa memberitahumu, atap kamarmu bocor dan airnya mengenai lemari, aku terpaksa memindahkan sebagaian pakaianmu yang ada di lemari bagian atas"Liam menaruh tumpukan pakaian di sofa lalu berbalik badan dan kini melihat alasan kenapa zen termangu di depan pintu.
Liam terkejut.
Liam bergegas keluar kamar tanpa melihat lagi ke arah ana dan kael.
Liam menarik tangan zen agar ikut dengannya."Lepaskan aku, mereka harus menjelaskan apa yang terjadiiiiiiii...." Zen tidak rela di tarik menjauh oleh liam.
"Apa ana sudah bangun, aku mau bertemu dengannya" Green yang baru bangun dan menuju kamar kael langsung di tarik juga tangannya oleh liam.
"Nanti saja" Ucap liam.
"Loh memang kenapa" Protes green.
"Liam..Aku mau di ajak ke mana??"Sementara itu di dalam kamar kael.

KAMU SEDANG MEMBACA
Ana's Destiny
Fantasía(Ana yang menghilang setelah dari pemakaman soobin menuju dimensi aura) Tanpamu.. Seluruh dunia tampak memutih Apakah kamu lupa dengan janji yang pernah kamu buat. Mengapa kamu menyerah begitu cepat di depanku. Kamu melakukan ini dengan sangat muda...