Kamar sky.
"Liam.."ana yang baru selesai mandi termangu di pintu kamar mandi saat membuka pintunya.
"Ana, kamu di sini?"liam menatap ana dan langsung memalingkan wajah karena ana hanya memakai handuk melilit tubuhnya.
Apa jangan-jangan semalam memang liam batin ana gelisah.
"Kamu semalam tidur di kamar ayahku?"tanya liam.
Ana mengangguk.
"Maaf, aku nggak izin dulu sama kamu""Nggak apa ana" Liam tersenyum.
"Kamu sudah selesai memakai kamar mandi, aku mau mandi.. Shower di kamar mandiku airnya tidak keluar""Ya" Jawab ana.
"Apa aku boleh pinjam pakaian?""Ambil saja yang kamu mau" Ucap liam lalu masuk ke kamar mandi.
Beberapa menit kemudian.
Liam keluar dari kamar mandi, ana memperhatikannya.
Liam menggosok rambutnya yang basah sambil tersenyum ke arah ana.
"Kamu masih di sini, kamu memakai gaun ibuku.. Cocok di pakai olehmu"Ana tersenyum lalu menghampiri dan menyentuh kedua pelipis liam.
Liam terkejut.
"Kenapa..?"Ana memejamkan kedua matanya dan membaca kenangan liam.
Bukan dia..
Liam tertidur semalam di kamarnya setelah pulang dari rumah sakit.
Dia bahkan baru tau pagi ini kalau aku ada di sini.Liam menyentuh kedua pipi ana.
Membuat ana membuka kedua matanya.
Wajah liam dekat sekali."Apa kamu masih belum bisa melupakan sky?"tanya liam.
Ana menepis pelan tangan liam.
"Aku tidak akan pernah bisa berhenti mencintai sky.. Sky bagian dari hidupku"Liam terdiam kecewa.
Aku tidak akan pernah bisa memiliki hatimu..Markas pelangi.
Malam hari.Ana terduduk di tepi tempat tidurnya.
Bukan liam.
Bukan kael.
Bukan zen.
Bukan sunny.
Bukan green.Ah gue nggak mau membaca kenangan lagi untuk hari ini.
Gue udah muak..Pagi ini setelah dari rumah sky, ana pergi ke markas pelangi dan tiba saat semuanya sedang sarapan.
Ana menghentikan waktu dan menyentuh kepala semua orang di ruang makan untuk membaca kenangan mereka.Ana seharian ini membaca kenangan mereka namun hasilnya nihil.
Lalu siapa..
Siapa yang bercinta dengan gue.Kamar sky begitu gelap..
Gue bahkan nggak bisa melihat warna rambut pria itu.
Gue hanya merasakan dan meraba tubuhnya tanpa melihat jelas.Ana menghela nafas berat.
Dia pergi begitu saja tanpa pamit..
Artinya dia hanya ingin bersenang-senang dengan gue semalam.
Sialan..
Lupakan saja lelaki brengsek itu.Keesokan harinya..
Pagi hari
Noble academy."Ana kenapa kamu menghindariku?" Kael mengejar langkah ana yang berjalan cepat meninggalkan kelas master erif.
Ana berhenti melangkah membuat kael yang tepat di belakangnya hampir saja menabraknya.
"Berhenti mengikutiku!" Ucap ana tanpa menatap kael lalu berteleport.Kael terpana.
"Ana terlihat marah, apa aku membuat kesalahan" Gumam kael."Memang kamu ngapain dia?" Tanya sunny yang berdiri di belakang kael.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ana's Destiny
Fantasía(Ana yang menghilang setelah dari pemakaman soobin menuju dimensi aura) Tanpamu.. Seluruh dunia tampak memutih Apakah kamu lupa dengan janji yang pernah kamu buat. Mengapa kamu menyerah begitu cepat di depanku. Kamu melakukan ini dengan sangat muda...