Ana melangkahkan kaki dengan enggan menuju noble academy.
Ana berjalan melewati pepohonan dan tanpa sadar menuju arah danau.Semalam ana menghindari semua orang dan tidak ikut makan malam.
Ana hanya beralasan lelah dan ingin beristirahat.Tapi tidak mungkin menghindari semua orang terus menerus.
Apa gue bolos aja ya..
Ana baru akan berteleport saat mendengar suara berisik dari arah danau yang ada di belakang noble academy.
Ana dari jauh melihat chad, fer dan glee mengikat tubuh seorang pria yang kepalanya di tutup kantong hitam.
Ana lalu teleport ke salah satu cabang pohon besar tepat di atas ketiganya berdiri."Lepaskan aku" Pria itu terbaring di rerumputan.
"Siapa kalian..""Aku akan lepaskan tapi bersumpahlah akan menjauhi ana" Ucap chad.
"Tidak mau!" Tolak pria itu.
Kenapa mereka bawa-bawa nama gue ya..
Tiga orang murid kelas D karena memakai seragam ungu yang satu kelas E karena seragamnya warna putih."Kalau begitu rasakan dinginnya air danau!" Chad terkekeh.
"Mungkin di danau masih ada felicis atau mungkin roo""Tenang saja tali yang mengikatmu akan larut dalam air.. Ini hanya sebuah peringatan, Lain kali akan lebih menyakitkan"
"Tidak jangan lakukan itu, aku bisa mati" Mohon pria itu.
Fer dan glee tertawa kencang lalu mengangkat tubuh pria itu dan melemparkannya ke danau.
Chad, fer dan glee berlari kencang sambil tertawa meninggalkan danau.
Talinya sudah terlepas kenapa dia tidak keluar dari air ya..
Ana menggunakan kemampuan telekinesisnya, mengangkat tubuh pria yang masuk ke air keluar dari danau.Tubuh pria itu terbaring di rumput.
Ana melihat tubuh pria yang kepalanya tertutup kantong hitam membeku dari kaki hingga perut.
"Zen" Ucap ana menyadari siapa pria berseragam putih ini.
Ana melepaskan kantong hitam yang menutup kepala zen.
Zen menggigil melihat ana.
"An.. Ana"Ana menggabungkan kekuatan angin dan api untuk membuat udara hangat agar bisa mengeringkan tubuh zen yang basah.
Ana juga menyalurkan energinya untuk menyembuhkan tubuh zen yang beku.
Tubuh zen kembali normal.
Tubuh ana bersimbah keringat.
"Syukurlah.. Maaf zen"sesal ana.
Seharusnya aku membantumu lebih awal batin ana."Kenapa kau meminta maaf ana, ini bukan salahmu, terima kasih sudah menolongku" Zen tersenyum duduk di sebelah ana.
"Mereka hanya tidak suka aku dekat denganmu.. Aku tidak mau kalau harus menjauh darimu karena itu mereka melakukan hal ini""Maaf zen, aku.." Ana tau kalau zen menyukainya tapi di hati ana saat ini hanya ada sky.
Zen tersenyum sedih.
"Jangan katakan kalau kamu menolakku, aku tau kau tidak menyukaiku..tapi aku tetap tidak mau kalau harus jauh darimu.. Kita bisa tetap berteman kan"tanya zen penuh harap.Ana mengangguk.
"Kamu, green, sunny dan kael teman terbaik aku saat ini" Ucap ana.Zen nyengir.
Aha satu sama, nasib mereka sama denganku batin zen."Sejak kecil aku tidak bisa berendam di bak mandi atau berenang, jika tubuhku terendam aku akan seperti tadi.. Bisa kau bayangkan jika aku tenggelam maka aku akan.." Zen berhenti bicara karena melihat sekilas kemarahan di mata ana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ana's Destiny
Fantasy(Ana yang menghilang setelah dari pemakaman soobin menuju dimensi aura) Tanpamu.. Seluruh dunia tampak memutih Apakah kamu lupa dengan janji yang pernah kamu buat. Mengapa kamu menyerah begitu cepat di depanku. Kamu melakukan ini dengan sangat muda...