21. it's you

1 1 0
                                    

Kamar sky.

Tidak ada siapapun di sini saat ini..
Gue akan kembali ke malam itu.

Ana menuju kamar mandi sky.

Ana menggigit jarinya..
Sebelum lukanya sembuh ana menggambar simbol waktu di dinding kamar mandi.

Ana memejamkan mata, mengingat waktu yang tepat untuk kembali ke malam itu..

Sinar terang menyilaukan sesaat sebelum tubuh ana menghilang.

Masa lalu
Ana muncul di kamar mandi yang sama namun dengan waktu yang berbeda.

Ana mendengar suara dari arah kamar sky.
Itu gue lagi mengusir lev batin ana teringat kejadian malam itu sesaat setelah minum ramuan.

Ana menunggu di dalam kamar mandi.
Oh shit gue lupa..
Malam itu kan gerhana.
Gue juga saat ini kehilangan kemampuan gue dong.

Beberapa saat ana menunggu sebelum mendengar suara desahan.
Itu gue lagi bergairah di tempat tidur karena pengaruh obat.

Ana membuka pintu kamar mandi dan mengintip.
Dia datang..
Seorang pria muncul di kamar, ana melihat sosoknya dari belakang.
Tinggi, berambut hitam, memakai tuxedo.
Pria itu bisa teleport..
Pria bertopeng itu lalu mematikan lampu kamar dan mendekat ke arah tempat tidur.

Ana tergoda ingin mencegah kejadian malam itu..tapi ana tau kalau itu tidak boleh di lakukan.
Kalau gue ketemu diri gue yang lain gue akan membeku.

Ana menunggu..

Ah..

Ah..

Sial suara desahan keduanya..
Gue sepertinya amat menikmati.
Ana merona.

Hampir dua jam ana menunggu sambil mengintip dari celah pintu kamar mandi yang di buka sedikit.

Wajahnya tidak terlihat karena ruangan begitu gelap batin ana.

Pria itu bangkit dari tempat tidur lalu memakai pakaiannya kembali.

Pria itu mengecup kening ana yang tertidur.
"Aku mencintaimu ana, selalu dan selamanya"

Pria itu berteleport.

Ana yang mengintip berjongkok lemas di belakang pintu kamar mandi.

Suara itu..
Suara yang amat di kenalnya.



Masa kini

Setelah gerhana bulan selesai, ana bisa kembali dari kamar mandi sky, ana langsung berteleport ke markas pelangi.

Ana melihat kamar kael yang kosong.
Ke mana kael batin ana.

Ana keluar kamar dan berpapasan dengan cloudia.
Kebetulan sekali ada yang ingin gue tanyakan padanya.

"Ana kamu nggak sekolah?" Tanya cloudia kaget.

"Iya" Jawab ana singkat.

"Kenapa?" Cloudia heran.

Ana tidak menjawab dan malah bertanya balik.
"Apa kael anakmu?"

Cloudia terbelalak sesaat lalu berusaha bersikap tenang dan tertawa walau terdengar di paksakan.
"Tentu saja kael anakku, kenapa kamu bertanya?"

"Aku bisa membaca pikiran dan kenangan" Ana menatap cloudia.

Cloudia menghela nafas berat.
Kalau ana mempunyai kemampuan itu sejak awal dia pasti sudah bisa menebaknya.
"Kamu sudah tau jawabannya kenapa masih bertanya?"

"Maaf karena aku ikut campur, aku hanya ingin lebih yakin, aku ingin tau detail ceritanya, bagaimana bisa.. Apa yang sebenarnya terjadi?"tanya ana.

"Kael dan liam lahir di hari yang sama, aku dan luna melahirkan di rumah sakit yang sama, keduanya tidak sengaja tertukar di rumah sakit, aku baru tau kalau liam adalah putra kandungku saat rain menemukan liam yang pernah tersesat di hutan saat kecil.. Liam terluka dan memerlukan transfusi darah, darah rain cocok dan Dokter Evita yang memberitahu kalau liam adalah anak kandungku, Dokter Evita yang membantu aku saat melahirkan dia mempunyai kemampuan mengingat, dia langsung mengenali wajah putraku.. "Cloudia menatap ana.
"Rahasiakan ini dari kael dan liam ya"Pinta cloudia memohon pada ana.

Ana's DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang