Kangen nggak??
Yuk lanjut
😁 jangan lupa komentar dan bintangnya ya
Happy reading guys.***
Penthouse Alkael.Ting
Tong..Alkael yang masih shock karena ana yang tiba-tiba membuka pintu kamarnya berlari keluar untuk membuka pintu buat si tamu tak di undang.
Alkael melihat kedua temannya saat membuka pintu.
"Gue ngantuk" Alkael hendak menutup kembali pintunya namun di tahan archio dan afkar."LOE NGGAK BALAS CHAT GUE, TELEPON JUGA NGGAK DI ANGKAT" Gerutu archio berteriak.
Al membekap mulut chio.
"Ih jorok loe masa tangan gue di jilat" Al mengelap tangannya ke bahu chio.
"Suruh siapa bekap mulut gue, masih mending nggak gue gigit" Chio tertawa.
Afkar yang pendiam cuma geleng kepala melihat tingkah chio dan al.
"Gimana ?" Tanya afkar penasaran dengan keadaan ana.
"Apanya?"tanya balik Al.
"Kebiasaan irit bicara!"chio mendelik ke arah afkar lalu menatap al.
"Keadaan ana gimana sekarang?""Udah di obati, Lagi tidur di kamar, maka dari itu loe-loe pada pulang aja, nanti berisik terus dia bangun" Ucap al beralasan.
"Ooooh dia nginep, sik asik ngapain aja berdua tadi" Chio mengedip pada al.
"Apaan sih loe, piktor" Gerutu al menjatuhkan tubuhnya ke sofa.
"Nama gue chio, archio cyrus, anak bungsu dari lima bersaudara bukan piktor" Protesnya cemberut.
"Terserah.." Al menatap afkar yang sibuk dengan ponselnya.
"Gimana di klub?""Aman" Jawab afkar singkat padat dan jelas.
"Buset pelit banget bicaranya" Chio ketawa.
"Biar archio tampan aja yang jelasin, penjahat sudah di tangkap, namanya reza dia di suruh buat melenyapkan loe..tapi dia masih belum buka mulut perihal orang yang udah menyuruhnya.. Jadi kita nggak tau dia di suruh siapa, oh iya afkar berhasil membungkam media cuma kita nggak yakin kalau kakek loe udah tau soal ini apa belum"Alkael tampak berpikir.
"Jadi cewek cantik itu imigran gelap?" Tanya chio.
"Ck.. Ck..ck, dia pasti bidadari imigran dari langit, secara ana cantik udah gitu baik hati pula"Al menatap tajam afkar karena tidak bisa menjaga rahasia.
"Chio mendengar"afkar menjelaskan.
"Gimana nggak dengar, loe jawab telepon dari al di loud speaker" Chio ketawa.
Alkael mendengus.
"Lalu?""Besok jadi"ucap afkar melirik chio.
"Afkar butuh tanggal lahirnya, nggak mungkin kan dia nebak-nebak umurnya kalau bisa sekalian loe tanyain golongan darah dan yang paling penting nama lengkap, kalau alamat masih bisa di palsuin"
Chio mewakili afkar menjelaskan.
"Dia tidur di mana, di kamar loe ya" Chio mengedip pada al.Al menjitak pelan kepala chio.
"Piktor pulang sana!" Usir al menarik tangan chio."Pikiran gue nggak kotor, udah gue sapu hehehe..bilang aja loe pengen berduaan iya kan" Iseng chio.
"See you"pamit Afkar melihat ke arah al lalu menarik kerah kemeja chio agar mengikutinya.
"Santai bro jangan tarik-tarik gue" Protes chio
"Malam pertama nih Ehem.. Ehem"chio masih lanjut menggoda al.

KAMU SEDANG MEMBACA
Ana's Destiny
Fantasía(Ana yang menghilang setelah dari pemakaman soobin menuju dimensi aura) Tanpamu.. Seluruh dunia tampak memutih Apakah kamu lupa dengan janji yang pernah kamu buat. Mengapa kamu menyerah begitu cepat di depanku. Kamu melakukan ini dengan sangat muda...