25. Ordinary

4 1 0
                                        

Jangan lupa vote and comment🥰 biar rajin update..

Selamat membaca petualangan cinta ana di dimensi baru.

⭐⭐⭐

Rumah sakit.

Sebuah pedang berwarna ungu tiba-tiba muncul di sebuah kamar.

Bersinar ungu terang.

Penghuni kamar terbaring di atas tempat tidur mewahnya di kamar inap VVIP.
Penghuninya sudah terbaring koma selama sepuluh tahun.

Pedang itu tampak melayang sesaat di udara sebelum akhirnya melesat masuk ke dalam tubuh pria yang terbaring koma.


Di saat yang sama..

Ana membuka matanya dan langsung menutup kedua telinganya.

"Apa ini, berisik sekali"

Suara musik terdengar kencang.
Lampu warna warni di ruangan yang remang-remang.
Ah ini pub, club atau diskotik, tak taulah pokoknya gue musti keluar dari sini.
"Bisa-bisanya gue muncul di tempat beginian" gerutu ana.

Terlalu banyak orang di sekitar ana yang sedang menari di lantai dansa.
gue nggak bisa teleport di sini batin ana melihat betapa luas tempat yang di penuhi lautan manusia dan juga ada cctv di hampir setiap arah mata angin.

Ana melangkahkan kakinya mencoba menerobos orang-orang yang sedang menari mengikuti irama musik.

Sebuah tangan tiba-tiba melingkar di pinggangnya.
Shit tangan siapa ini..
Ana berbalik badan dan melihat pria tampan yang berwajah datar sedang menatapnya.
Wajah cowok ini kenapa mirip kael batin ana.
Namun ana sadar kalau pria ini bukan kael.
Gaya keduanya sangat jauh berbeda.
Semua yang di pakai cowok ini terlihat mahal, modis dan menambah ketampanan dirinya.

Ana mendorong pelan tubuh cowok itu..
Pelan loh..
Kalau kencang bisa metong tuh.
Ana sadar kalau dimensi ini di huni oleh manusia biasa, sesuai nama dimensinya ordinary.

Tubuh cowok itu terhuyung ke belakang.

Baru kali ini gue di tolak cewek batinnya
Apa dia cuma mau jual mahal.

"BERAPA?" Tanyanya hampir berteriak pada ana.

"BERAPA APANYA?" Tanya balik ana nggak kalah teriak.
Ana bermaksud membaca pikiran lelaki di hadapannya namun sulit berkonsentrasi karena berisik.

Lelaki itu menatap ana terkesima.
Penampilannya sederhana namun amat cantik dan mempesona pikirnya.

Seorang cowok yang nggak kalah tampan berjalan tepat ke arah mereka.
"Al..Bukan dia, loe salah orang"ucapnya di telinga al agar bisa dengan jelas mendengar ucapannya.
"Yang itu"tunjuknya pada seorang gadis manis memakai gaun putih yang kemanisannya tertutupi oleh makeup tebal berdiri tidak jauh dari mereka.

Al menatap bergantian ana dan gadis yang di tunjuk temannya.
"Nggak"tolak Al mendelik pada sahabatnya.
"Gue mau yang ini aja" Alkael menunjuk ana.

"Kalau ini sih gue juga mau" Celetuk archio yang mengagumi kecantikan ana.
Pantas al salah paham karena keduanya memakai pakaian berwarna putih pikir chio.

Ana mulai bisa menduga pikiran mesum keduanya.
Sialan batin ana mulai kesal.

"Hai al, happy birthday" Sapa vio menggandeng manja lengan al.

Al menepisnya kasar membuat vio yang memakai hak tinggi terjatuh dengan posisi duduk di lantai.

"Jauh-jauh dari gue"hardik alkael galak.

Ana's DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang