9. Scar

2 1 0
                                    

Seorang pria menarik tangan ana memasuki sebuah kelas kosong.

"Zen"ucap ana.

"Aku minta maaf, kamu kaget ya" Zen nyengir.

"Kenapa kamu nggak belajar?" Tanya ana.

"Kelas E masih bertanding, yang nggak ikut pertandingan bebas, aku bosan sekali.. Untung ketemu kamu, kamu sendiri kenapa di sini?"tanya zen.

"Aku di suruh lari keliling lapangan sama master erif"

Zen terperanjat.
"Kamu di hukum lagi, wah hebat kamu mengalahkan rekorku ana, dalam sehari dapat hukuman dua kali"

Ana menatapnya tidak percaya.
"Itu bukan sesuatu yang harus di banggakan"

Zen nyengir menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Memang apa yang kamu lakukan hingga master erif menghukummu?"

Ana tidak menjawab sengaja membuat zen penasaran.

"Ayolah ana beritahu aku" Desak zen mengikuti ana.

Ana tersenyum lalu berteleport.

"Ya dia kabur, curang" Gerutu zen cemberut berdiri di lorong yang sepi.




Lapangan.

Ana berteleport dan muncul di sisi lapangan.

Pertandingan sudah selesai rupanya.

Kini beberapa murid sedang belajar dengan master rai.
Hampir lima belas menit ana dari jauh memperhatikan murid-murid yang belajar bersama master rai.
Ana tidak mau mengganggu, jadi ana menunggu pembelajaran master rai selesai.

"Luar biasa"Puji master rai.
"Lima bintang untukmu liam karena berhasil melayang di udara"

"Terima kasih master"Ucap liam.

"Kapan mereka selesai ya"
Ana mulai bosan.
"Aku minta izin aja deh" Gumam ana.

Ana yang melihat Liam yang sedang melayang di udara memanggilnya.
"LIAM.."teriak ana melambai ke arah liam.

Liam yang masih melayang di udara melihat ana, seragam kelas A yang berwarna biru memang membuat ana terlihat jelas di antara murid-murid yang memakai seragam warna ungu dan putih.

Liam melayang turun.

"Apa dia murid baru itu"

"Dia cantik sekali"

"Apa si scar mengenalnya"

"Sepertinya keduanya saling kenal.."

"Apa keduanya pacaran"

"Mana mungkin si cantik mau sama si scar"

"Beauty and the scar hahahaha"

Liam menunduk sambil merapikan poni rambut yang menutupi sebagian wajahnya.
Bekas lukanya memang selalu menjadi celaan murid lain.
Kadang mereka bicara di belakangnya terkadang malah terang-terangan menghinanya.
Scar adalah julukan liam di noble academy.

Ana menghampiri liam dan master rai.
"Permisi master rai, saya izin mau lari di sini"

"Lari untuk apa?" Master rai bingung.

"Saya di hukum master erif" Ana menjelaskan lalu mulai berlari mengelilingi lapangan.

"Aku nggak salah dengar si cantik itu di hukum master erif"

"Biar aku yang menggantikanmu berlari cantik"

"Aku akan mengajaknya kencan"

Liam mendengarkan sekelompok murid pria membicarakan ana.
Lalu liam melihat ke arah ana yang sedang berlari.
"Dia tidak terlihat lelah"gumam liam.

Ana's DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang