****happy reading! $
Aku memandang dari jauh, memperhatikan seorang lelaki dan perempuan yang tengah bercengkrama. Meski perempuan itu terbaring lemah, ada sesuatu di antara mereka—sebuah pembicaraan hangat yang hanya mereka pahami. Lelaki itu sesekali melempar candaan, membuat si perempuan tertawa hingga air matanya keluar.
Hatiku mencelos. Senyum getir menghiasi wajahku, menahan air mata yang nyaris jatuh. Bukan di sini, batinku. Aku berpaling dari balik kaca, melangkah menjauh sejauh mungkin.
Di langkah kelima belas, aku melepas cincin yang selama ini melingkar di jari manisku. Tepat di langkah kedua puluh, aku melemparnya sembarangan, tanpa menoleh ke mana cincin itu jatuh.
Sudah cukup. Tekadku bulat. Tidak ada lagi yang boleh meragukan keseriusanku untuk melupakan pria berengsek itu.
Saat mendekati area parkiran, tanganku meraba tas selempang, mencari kunci mobil. Tapi langkahku terhenti ketika suara seorang pria memanggilku dari belakang.
"Bri, kamu menjatuhkan sesuatu!" teriaknya. "Ini ... pasti punya kamu, kan?"
Aku menoleh, dan di sana dia berdiri. Pria itu mengangkat cincin pertunanganku—cincin yang baru saja aku buang. Pandangan kami bertemu. Hening, lama, tanpa sepatah kata pun. Sosok yang beberapa tahun menghilang dari hidupku kini muncul lagi, berdiri di hadapanku.
Dia yang pernah aku tolak cintanya.
Dia yang, ternyata, masih di sana.Untuk menunggu.
Author's note:
PS: Genre: Metropop
Ini adalah cerita perjalanan cinta Bri dari masa remaja (SMP) sampai dewasa. Dan masa remaja Bri memang ditulis agak banyak di sini (dari bab 1-9) dihadapkan bisa lihat pertumbuhan karakternya di usianya yang lebih dewasa. TIA 💙selamat membaca dan jangan lupa follow & comment yaa~

KAMU SEDANG MEMBACA
nothing sweeter (selesai)
ChickLitBriana selalu percaya bahwa cintanya pada Rhun-sahabat kakaknya-bukan sekadar cinta monyet. Sejak remaja, ia yakin pria itu adalah takdirnya. Bertahun-tahun kemudian, takdir kembali mempertemukan mereka di perusahaan yang sama. Kini, Bri punya kesem...