01 [welcoming party]

2.5K 189 5
                                    

"udah paham nay?" yudhistira atmadja bertanya kepada naya sebelum mereka berdua masuk ke ruang rapat. naya menganggukan kepalanya sekilas sambil mencoba mengingat poin poin yang dijelaskan oleh sang bos dan beberapa mengulangi kembali dengan mencatat.

"paham, pak" angguknya mantap. yudhistira menganggukan kepalanya dan tersenyum puas. "bagus bagus" pujinya puas dengan hasil kerja sekretaris barunya. ia kemudian berdiri dari kursi kebesarannya sambil mengancing kembali kemejanya yang terlepas.

"kalau gitu, kamu bawa ini ya. Nanti biar saya yang handle disana dan kamu bantu saya buat catat apa yang mereka omongin nanti" yudhistira memberikan satu map berisi proposal yang belakangan ini naya harus pahami benar benar.

Naya tentu saja memiliki pengalaman di bidang ini lebih dari cukup. Ketika usianya delapan belas tahun, ketika adik nya memutuskan untuk masuk ke perguruan tinggi negeri yang ada di luar kota, Naya memilih untuk mengikuti program magang di salah satu bank yang ada di kota nya dan berkuliah secara online. Setelah kontrak selama dua tahun, Naya nekat melamar pekerjaan di salah satu anak perusahaan Pandhawa yang bergerak di bidang F&B, setelah setahun menjadi intern (lagi), Naya akhirnya naik pangkat menjadi karyawan tetap.

Dia memutuskan untuk keluar dari Atmadja FnB ketika mendapatkan saran dari atasannya untuk bergabung di posisi ini. lamaran ini tidak terbuka secara umum dan hanya diberitahu kepada semua staff atmadja secara internal.

Dengan gelar S1 yang sudah ia dapatkan serta pengalaman kerja yang cukup banyak, Naya mulai mengikuti tahapan demi tahapan rekruitmen, dari mulai pengumpulan berkas hingga interview serta tes kesehatan dan psikologi. butuh waktu selama hampir tiga minggu untuk naya mendapatkan email balasan diterimanya dia disini.

Kembali ke kantor, Naya berjalan di belakang Yudhistira sebanyak dua langkah. menjaga jarak demi kesopanan. Keduanya melangkah menuju ruang rapat untuk membahas perluasan sayap dari atmadja di belahan negara lain terutama benua amerika dan eropa.

"good morning, sorry for being late" tamu tamu yang datang bangkit untuk menghormati kedatangan yudhis. "no problem, sir. we have a lot of time" seorang pria dengan tubuh kaukasian miliknya.

Yudhistira tersenyum tipis. ia memberi kode kepada naya untuk membagikan beberapa file yang ada di mejanya. begitu semua orang sudah mendapatkan apa yang akan dibahas, yudhistira tersenyum. "let's start the meeting"

***

"akhirnya ya, Nay, deal juga" Naya yang sedang merapikan dokumen menoleh ke arah bos nya yang menguap sambil menggeliat membunyikan tulang tulang punggung yang berbunyi padahal usianya baru kepala tiga.

naya menoleh dan tersenyum tipis. "akhirnya ya pak" ujarnya lega apa yang dia pelajari dan siapkan ternyata hasilnya luar biasa memuaskan. Ini terhitung pekerjaan besarnya yang ia lakukan pertama kali setelah dia bergabung di sini.

Yudhistira menganggukan kepala. ia melirik jam tangan. "Nay, saya kayanya udah gaada kerjaan yang butuh bantuan kamu. Kamu bisa pulang aja kalau ini udah selesai. Nanti kalau ada kerjaan tambahan bisa saya kerjain sendiri dan minta tolong besok hari senin" karena sekarang hari jumat.

"ah nanti usah pak, tanggung tinggal satu jam lagi" Naya melirik jam tangannya, masih ada satu jam sebelum waktunya pulang. yudhis menganggukan kepala. "ya udah kalau gitu saya mau ke ruangan aja. kamu terserah mau ngapain deh, kalau ada yang bisa dikerjaim ya kerjain kalau ngga ada ya ngapain gitu" bosnya bangkit dan menepuk bahu naya. "buat pekerjaan pertama kamu, ini kerja bagus. Jadi siapin diri kamu buat bolak balik New york jakarta buat ngurusin ini. Ntar kalau ada masalah, Ada adik saya yang stand by disana. Adik saya, Nakula, tinggal disana bisa bantu kamu kalau misalnya saya ngga ada"

NAKULATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang