20. [meeting]

1.3K 152 3
                                    

penerbangan dari new york ke indonesia hari ini nampak berbeda. Jika biasanya naya akan bolak balik sendirian, kali ini ia pergi bersama Nakula. Tidak, tidak seperti biasanya nakula yang memakai seragam kerjanya, pria itu kali ini akan menemaninya di kabin.

Nakula mengurus semua dokumen yang dibutuhkan untuk penerbangan sementara naya memilih duduk sambil menunggu pria itu nampak mengobrol dengan staff. obrolan keduanya tampak akrab bahkan naya bisa mendengar gelak tawa keduanya.

“kalau begitu, saya permisi ya” nakula berpamitan kepada staff yang berbincang dengan dirinya. staff itu perempuan, tentu saja. “okay, have a nice flight, capt. you can call me whenever you need it” naya bisa mendengar jelas bisikan menggoda terlebih kalimat terakhir. Nakula hanya tertawa dan menganggukan kepala. Ia kemudian berjalan dengan merangkul naya yang mendorong trolli koper kemudian melambaikan tangan.

“dia siapa?” Naya bertanya kepada Nakula ketika mereka tengah mengantre. “Oh dia staff. biasanya emang kalau ada apa apa aku contact ke dia. orang dalem gitu” nakula menjawab santai. ia sesekali tersenyum saat beberapa staff bandara menyapanya.

naya masih sempat mengerjakan pekerjaannya sambil menunggu boarding. Nakula juga memilih untuk mencicipi makanan yang ada di first class lounge. dia aslinya mendapat business class seperti perjalanan bisnis lainnya yang diberikan dari kantor. Nakula mengupgrade kursi mereka menjadi first class.

“Your girlfriend huh?” Nakula hanya tertawa ketika seorang pramugara menyapanya sambil melirik naya yang berdiri di belakangnya.

“Thank you” nakula menerima kembali boarding pass miliknya kemudian melangkah dengan naya mengekor di belakangnya.

“gimana rasanya 1st class?” naya menoleh ke arah nakula yang duduk di sebelahnya. Dua kursi saling berjejer dengan penutup yang bisa ditutup kapan saja. “worth it lah sesuai dengan harganya” naya menjawab apa adanya. Ia tersenyum ketika seorang pramugari menawarinya welcome drink.

“your girlfriend capt?” ledek pramugari senior kepada nakula. nakula tertawa. “iya nih. kebetulan lagi main kesini terus mau pulang” naya hanya membalas dengan senyuman. ia kemudian memakai sabuk pengaman ketika pengumuman bahwa pesawat akan take off sebentar lagi.

Karena memang perjalanan yang mereka tempuh sangat lama karena hanya transit sekali, itupun di dubai. Naya memutuskan untuk bekerja sementara nakula menonton film di kursinya. Naya sesekali melihat calon suaminya yang terlihat sangat betah dengan film yang ia tonton, bahkan nakula tidak pernah berpindah posisi dari tempat duduknya.

“your food, Mr and Mrs. Atmadja” Karena memang kursi nakula berada di dekat aisle sementara kursi naya berada di samping jendela. Tentu saja, nakula harus membuka penutup dan memasang senyumnya ketika pramugari mengantar makanan untuk mereka. “thank you” nakula memberikan makanan untuk naya pertama kali sementara dia yang terakhir karena menu makan kali ini sama. 

Naya memilih untuk menyelesaikan pekerjaannya dulu baru makan sementara nakula mulai makan sambil melanjutkan filmnya. oh apakah makan yang dimaksud itu makan berat? oh tentu tidak. Nakula memilih memakan puding dengan kecepatan sangat pelan bahkan ketika pekerjaan naya selesai pudingnya masih tersisa setengah.

Naya yang terbiasa dengan apa apa cepat merasa gemas dengan Nakula yang makannya lambat. Karena pekerjaannya selesai, ia memilih untuk menutup laptopnya. Ia langsung mengambil makanan berat, membiarkan puding yang berguna sebagai dessert untuk part terakhir.

“Nakula, buka mulutnya” nakula yang baru menghabiskan mulutnya menoleh ke arah naya yang sudah siap dengan sendok di tangannya lengkap dengan pelototan pada matannya. Karena tidak ingin menimbulkan keributan, nakula memilih mengalah, membuka mulutnya kemudian mengunyah makanan dengan pelan walau matanya masih fokus pada film di depannya.

NAKULATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang