05. [new york city]

1.8K 157 3
                                    

Naya menghela napas nya ketika dia sudah sampai di bandara John F. Kennedy pada pukul tujuh di waktu setempat. Ini bukan kali pertama dia mendaratkan kakinya di negeri paman sam. Namun ini kali pertama dia perjalanan bisnis sendirian.

"sorry sorry agak telat dikit tadi" Naya menoleh ke arah nakula yang datang dengan menarik satu koper hitam besar di tangannya. pria itu masih memakai baju dinas nya namun sekarang ia tutupi dengan hoodie putih salah satu brand yang cukup terkenal.

"langsung ke hotel aja ya biar gue mau tidur juga. aku drop kamu di hotel terus aku balik ke rumah" Karena memang tubuh mereka berdua yang cukup lelah apalagi penerbangan yang menyita waktu lebih dari dua puluh jam itu benar benar menguras tenaga. "yes please"

"oke, lewat sini" naya mengekor kemana nakula melangkahkan kakinya pergi. Nakula  terlihat sudah sangat kelelahan, wajahnya sudah cukup lesu dengan rambut yang cukup berantakan ketika topi miliknya ia buka.

Nakula mengajaknya menuju sebuah bugatti berwarna hitam kelam yang naya sendiri pikir adalah milik seorang nakula atmadja. Naya berdiri di samping mobil membiarkan nakula berbincang dengan petugas di sana entah membicarakan apa.

"silakan" naya tidak sadar ketika nakula membukakan pintu untuknya di kursi penumpang. ia kemudian masuk ke dalam mobil mewah yang tidak sebanding dengab mobilnya. Nakula memutar ke kursi pengemudi setelah memasukkan koper  keduanya.

"your hotel, please?" Nakula bertanya ketika ia mulai mengemudikan mobilnya keluar dari kawasan bandara. ia beberapa kali menyapa orang orang yang dia kenal.

naya menyodorkan ponselnya kepada nakula, memberitahu nakula dimana dia akan menginap. "okay, ngga jauh dari sini" nakula menjawab apa adanya. "keberatan kalau aku nyalain musik?"

naya menggelengkan kepala. Tubuhnya terasa remuk. moodnya juga turun drastis karena rasa lelah di tubuhnya. "jet lag ya?" Nakula bertanya kepada Naya.

Naya berdehem. "ya, kurasa. Gimana cara ngilanginnya?" ia bertanya saran kepada pilot di sampingnya.

nakula tertawa. "oh trust me, aku aja masih ga bisa ngilanginnya. satu satunya cara ya tidur panjang" ia menjawab apa adanya. Karena memang jaraknya tidak terlalu jauh, ia kemudian memutar kemudinya menuju hotel tempat naya menginap.

"dah sampai" Naya yang hampir terlelap terpaksa membuka matanya. melihat sekeliling dan ternyata mereka sudah sampai. "back to earth, naya" tegurnya sambil tertawa gemas.

Naya mendengus kesal. ia kemudian melepas seatbelt dan turun dari mobil dengan koper miliknya yang diletakkan di kursi belakang.

Naya melihat ke Nakula melalui kaca mobil yang dibuka. "Thanks atas tumpangannya, Nakula"

Nakula tersenyum. "sama-sama. lebih baik kamu tidur langsung. mukanya udah cape banget" komentarnya jujur.

"yeah, i know. thanks" ujarnya sebelum berbalik menuju hotel jika saja nakula tidak memanggilnya. "Naya"

Naya menoleh. "ya?"

nakula tersenyum, ia menunjukkan senyumnya yang begitu menawan. "welcome to new york, pretty. enjoy your day"

***

Naya benar benar sibuk selama lima hari belakangan. Pekerjaan yang ia kerjakan membuat dia tidak memiliki waktu yang cukup untuk beristirahat dan memulihkan diri dari jet lag yang ia alami.

"thank you, Ms. Naya for your hardwork" Naya membalas tangan kliennya yang menjabat tangan nya pertanda pekerjaannya di negeri paman sam ini sudah berakhir lebih cepat daripada seharusnya. dengan ramah, Naya berjalan keluar dari ruang rapat dengan klien sesekali berbincang singkat membahas apa yang dia rasakan disini.

NAKULATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang