"WAKE UP SLEEPY HEAD, YOU HAVE A WORK TODAY" seorang gadis dengan mata coklat itu berkedip pelan ketika merasa ranjangnya terguncang akibat sesosok tubuh wanita yang dengan tidak sopannya melompat ke arah kasur.
wanita berumur dua puluh satu-setidaknya dua hari lalu mengerang pelan. memukul mukul teman sekamarnya yang malah dengan sengaja melompat lebih kencang. "kalau ranjangnys patah, demi pancake sisa semalam kau yang harus bertanggung jawab kepada Mrs. Nana" omelnya yang membuat teman sekamarnya berhenti.
"wake up, isabelle. it's your big day. lo ngga lupa kan kalau hari ini ada interview sama Mr. Atmadja?" wanita berambut coklat itu, isabelle, membuka matannya lebar lebar. "oh fuck. gue lupa"
"oke, you're welcome, Ms. Baker" wanita berambut pirang yang tadi merangsek masuk ke kamar isabelle keluar dari kamar dan melambai. membiarkan wanita berdarah campuran itu mandi.
isabelle mandi dengan terburu buru. ia menggosok tubuhnya dengan sabun favoritnya, keramas dengan seadannya, kemudian menggosok gigi dengan mata yang terpejam karena rasa perih di matanya. walau dengan segala kesulitan yang ada, ia berhasil menyelesaikan proses mandinya kurang dari lima belas menit.
ia mengambil celana kain panjang, kemeja berwarna coklat tua dan blazer berwarna coklat muda. ia mengikat kuda rambut kecoklatan miliknya tinggi tinggi sebelum keluar menyambar notebook dan ransel kecil miliknya. "jules, gue duluan ya. semoga ngga macet"
wanita bernama jules yang sedang memanggang daging menoleh. "good luck, baby. baliknya gue masakin burger"
"thanks"
isabelle berlari menuju mobilnya, menyetir dengan kecepatan tinggi membelah jalanan new york dengan bmw miliknya yang diberikan tahun lalu sebagai hadiah dari Mr. Baker, ayah kandungnya yang sekarang berpisah dan tinggal bersama keluarga barunya di tokyo.
"hello, ms. ada keperluan apa anda datang ke tempat ini?" seorang penjaga bertanya ketika bmw milik isabelle berhenti di pintu masuk. isabelle buru buru mengeluarka. tanda pengenalnya. "saya isabelle, isabelle nadya baker. saya sudah memiliki janji untuk bertemu dengan Mr. Atmadja. Apakah Mr. Atmadja ada?" ia bertanya sambil merapikan penampilannya.
pria bertubuh tegap di depannya membacs tanda pengenalnya kemudian tersenyum ramah. "sepertinya Mr. Atmadja akan rapat. anda datang sedikit terlambat. Liz, dia Ms. Baker"
isabelle tersenyum kepada wanita bername tag elizabeth yang menyapanya ramah. "lewat sini Ms. Baker"
isabelle menganggukan kepala. ia mengikuti kemana wanita di depannya membawa. dalam hati, ia bergumam kagum bukan main melihat kemegahan istana atmadja yang ada di new york. ia kagum bagaimana luar biasa megahnya kantor cabang atmadja membuatnya merinding ketika membayangkan seberapa besar kantor pusat yang ada di indonesia.
"Mr. Atmadja ada rapat 10 menit lagi. anda sedikit terlambat ms" isabelle tersenyum tipis, menyadari kesalahannya sendiri yang semalam terlalu gugup akan melakukan wawancara dengan pimpinan atmadja dab terlambat bangun.
"lewat sini" isabelle membuka pintu berwarna coklat dengan ukiran ukiran khas indonesia yang sangat jarang ia lihat. saking fokusnya dengan sekeliling, ia bahkan tidak menyadari kalau ia akan tersandung kakinya sendiri dan terjatuh.
"shh" ringisnya pelan dengan wajah yang memerah. hari ini benar benar hari kesialan yang ia harus abadikan di kalender ponsel miliknya.
"anda baik baik saja Ms..." isabelle mendongak, ia bisa melihat matahari tidak lagi menerpa wajahnya karena tertutupi sesosok tubuh jangkung yang menatapnya dengan alis terangkat. oh, siapapun tolong tenggelamkan isabelle disini.
"Isabelle baker. belle. maaf atas keterlambatan saya karena lalu lintas" alasan isabelle sambil merapikan pakaiannya. ia benar benar gugup bukan main ketika pria atmadja itu memundurkan tubuhnya hingga ia bisa melihat bagaimana rupa tuan muda atmadja yang sangat jarang terlihat di depan media.
