39. [hospital]

1K 120 5
                                    

Naya menghela napas ketika dia harus berbaring di tempat tidur sendirian. Ia memang tidak memberi tahu bundanya maupun keluarga suaminya jika dia berada di rumah sakit. Yang ia beritahu hanyalah arkan dan sahabat sahabatnya yang membawanya dengan nekat ke rumah sakit ketika hujan turun dengan derasnya.

Kini ia sendiri karena hari ini semua orang tentu saja bekerja. Arkan tengah bekerja, mala dia mendapat shift pagi, dan dua orang temannya juga bekerja sehingga naya hanya sendirian di tempat ini sambil sesekali mengajak bayinya berbicara. Suaminya belum tahu karena ia belum landing di belanda, mungkin dua atau tiga jam lagi.

tadinya ia tidak mau memberi tahu nakula sampai nakula kembali dari pekerjannya namun dokter ingin meminta persetujuan kepada suami dari naya.

naya harus mengeluarkan bayi di dalam perutnya karena jika dibiarkan terlalu lama, naya yang mungkin saja tidak akan selamat.  Naya begitu terkejut mendengar ucapan dokter yang menanganinya. Ia benar benar takut sekarang dan meminta kepada dokter untuk menunda operasinya sampai setidaknya suaminya pulang.

dokter menyanggupi dengan syarat jika naya kembali drop, bayi itu harus diangkat secepatnya.

Naya mengusap perutnya yang membuncit dengan elusan lembut. tujuh bulan bayi perempuannya ada di dalam perutnya. berlindung di dalam tubuh naya. bayi itu terpaksa harus dilahirkan padahal belum waktunya karena nyawanya dipertaruhkan.

"mau keluar? yuk kita keluar sambil nunggi ayah telepon" ujar naya sambil melangkah keluar dengan membawa ponsel dan tiang infus yang menyambung nutrisinya. Ia hari ini belum bisa makan apapun, rasanya mual dan ia ingin memuntahkan semua yang ada di dalam perutnya.

ia menarik tiang yang ada si sebelah kiri lengannya dengan pelan menyusuri lorong panjang. naya sesekali tersenyum ketika beberapa calon ibu ataupun ibu yang baru saja melahirkan tersenyum menyapanya. "hati-hati" ia mencoba menangkap seorang anak laki-laki yang berlari ke arahnya.

anak laki-laki tersebut jatuh dan terduduk. "maaf ya adek, kakak ngga bisa bantu soalnya kakak susah buat jongkok" dengan kondisi badan seperti ini, ia bahkan sulit untuk berjongkok. anak berusia kurang lebih enam tahun itu bangun namun ketika hendak lari ia ditarik lengannya oleh seorang pria.  "maaf ya anak saya nabrak kamu. kamu ngga papa, loh naya?"

naya mendongak. "oh mas? ngapain disini mas?"

"reno kecelakaan kemarin jadi dirawat disini tapi karena ini anak ngga mau diem ya udah mas bawa kesini. eh kamu sakit apa?" pria yang tidak lain adalah kakak dari reno, mantan pacarnya bertanya kepada naya.

naya tersenyum tipis. "biasa mas. gejala orang hamil" ujarnya sambil tertawa pelan.  "kalau gitu naya ke sana dulu ya mas. mari" ia melangkah meninggalkan kakak dari reno karena takut akan berbincang lebih dalam dan membuat orang lain tau keadaan dirinya.

Naya duduk di tempat teduh yang ada di sisi taman. Hujan kembali mengguyur sementara naya membiarkan tampias hujan mengenai tubuhnya. rasa sejuknya sejenak membuat naya melupakan apa yang ada di pikirannya.

ia mengusap usap perutnya sembari mengucapkan doa dalam hati berharap bandara tempat suaminya landing nanti tidak terkena hujan dan tidak ada gangguan apapun agar suaminya tetap selamat dalam bekerja. 

"naya?" ia menoleh ke arah suara yang memanggilnya. ia mengangkat alis ketika melihat reno dan seorang perempuan berambut sebahu yang mendorong kursi rodanya. "aku cari makan dulu bentar, ya. nanti balik lagi" gadis berlesung pipi itu tersenyum ke arah naya sebelum melangkah menuju kantin yang tidak jauh dari tempat mereka berdua berapa.

"pacar baru?" naya bertanya meledek kepada reno. reno tertawa pelan. "i guess. ya move on things lah. Cantik kan?" ujarnya santai.

naya menganggukan kepala. "cantik banget. kalian cocok. semoga yang ini bisa langgeng ya" naya berujar tulus. ia jujur saja sudah tidak memiliki rasa apapun kepada reno, benci pun tidak. apa yang harus dibenci? reno juga sudah menjalankan hidupnya dengan baik tanpa mengganggunya dan naya sendiri sudah bahagia dengan keluarga kecilnya. semuanya sudah baik baik di benak naya.

NAKULATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang