23. [giving news

1.2K 175 7
                                    

“brokoli, wortel, ayam, tofu, bayam,, hmmm apalagi ya” naya berpikir sepanjang aisle makanan, mengingat ingat bahan makan apa saja yang dibutuhkan untuk stok di kulkas.

Ada yang berbeda kali ini. Biasanya dia berbelanja bulanan sendiri, kali ini dia ada yang menemani. benar, nakula, pria yang statusnya berubah menjadi calon suaminya akhirnya keluar kandang setelah tidur lebih dari 10 jam semalam.

“Ah ini dia, jamur” naya mengambil jamur yang ada di rak kemudian berbalik. Matanya membelalak saat melihat keranjang belanjanya hampir penuh dengan snack snack. Ia melihat ke arah nakula yang hanya menyengir. “sekalian ya, nanti biar aku yang bayar”

Naya memutar bola matanya kemudian meletakkan jamur di tangannya ke keranjang. “ngga masalah kalau kamu habis jajan tuh makan. Ini kamu nyetok banyak karena kamu ngga mau makan, kan?” ia langsung menebak pola pikir nakula. Pria ini senang sekali makan makanan ringan cuma ya itu, habis itu dia tidak makan berat. jangankan makan berat, menyentuh nasi pun tidak.

“engga, nanti aku makan kok. tenang aja” naya berdecih. “awas aja kalau ngga makan. Kubuang ini semua snack”

“iya, bebe. Ayo jalan lagi, yuk” nakula cepat cepat menjalankan troli yang ia bawa agar naya tidak semakin mengomel karena kebiasaan makannya.

what’s your favorite?” naya menoleh ke arah nakula saat mereka berdua berdiri di depan kulkas besar yang berisi es krim. “Pistachio. Kamu?”

“vanilla” naya mengambil dua es krim. satu pistachio, satu vanilla untuk dirinya. “thank you” nakula menerima lemparan es krim pistachio miliknya di lempar oleh naya. “udah lama kayaknya aku baru belanja bulanan lagi”

“oh ya?” naya melihat lihat apakah ada rasa es krim lain yang menarik di matanya. “kapan terakhir kamu belanja?”

“mungkin minggu lalu?” nakula menjawab sambil memasukkan dua batang coklat. “ohya? belanja apa?”

“maskapai penerbangan” naya yang baru saja mengambil es krim rasa bubble gum sontak menghentikan gerakannya. ia menoleh ke arah nakula dengan alis terangkat, nakula tersenyum membalasnya.

“atmadja mau melebar ke penerbangan emang?” naya bertanya sambil melangkah menarik troli. ia kemudian mengambil dua pack nugget.

nakula menganggukan kepala. “iya. itu salah satu aset yang kuminta dari atmadja. Bagaimanapun kita butuh passive income apalagi kalau punya anak. Kita harus financially stable buat ngebesarin nanti. Jadi, ya gitu, aku pindah kesini sekalian beli sahamnya dan memperbesar nama atmadja”

Naya tidak tau kalau nakula berpikir sejauh itu. Atmadja akan melebarkan sayapnya ke penerbangan dengan nakula yang merangkul mereka. Mimpi apa dia ada di posisi ini.

***

Kesempatan untuk memberi tahu keluarga atmadja akan pernikahan nakula dan naya datang ketika makan malam keluarga. Tentu saja, naya, atma, dan beberapa personal assistant lain diikut sertakan. Naya rasa ia gugup bukan main ketika pandhawa sudah memasuki ruang makan satu persatu.

Ia datang dengan yudhistira, tentu saja. Ia mendampingi bosnya terlebih dahulu untuk meninjau lokasi dan naya bahkan menyempatkan make up di mobil tadi. Yudhistira datang dan duduk tepat di samping ayah dan di depan dua ibunya. Pria itu sibuk memainkan ponselnya.

Sadewa datang selanjutnya, pria itu datang dengan PA miliknya. Sadewa sepertinya baru selesai koas. ia memakai ransel hitam yang ia sampirkan di bahu, layaknya anak muda pada umumnya. ia tidak langsung duduk melainkan kembali ke kamar untuk mandi dan berganti pakaian yang lebih sopan.

NAKULATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang