07. [back to city]

1.6K 154 7
                                    

"ada yang masih ketinggalan lagi?" Naya yang baru saja duduk di kursi penumpang bugatti milik Nakula menoleh kemudian menggelengkan kepalanya "udah semua" ujarnya sambil mengingat ingat barang bawaannya yang sepertinya tidak ada yang ketinggalan.

Nakula menjemputnya di hotel karena penerbangan naya hanya kurang dari dua jam lagi. Bugatti hitam mengkilapnya sudah bertengger manis ketika wanita itu mengatakan akan pergi naik taksi saja.

"Kamu ngga pulang ke Indonesia?" Naya bertanya ketika mobil milik nakula melintasi jalanan kota new york. mesin dari mobil mahal ini nampak menggerung begitu pedal gas diinjak oleh sang pemilik.

nakula tersenyum. "pulang? rumahku disini, Naya" jawabnya sambil memainkan kemudi. "mungkin dua atau tiga minggu lagi ketika ada penerbangan kesana. Besok aku harus ke dubai" Nakula memberikan info.

Naya menganggukan kepala. "seneng pasti keliling dunia ya?"

nakula tertawa sekilas. "ngga terlalu sih. lebih banyak waktu di hotel apalagi kalau cuma sebentar penerbangannya" Nakula berujar sambil mencari tempat parkir karena memang hotel naya tidak terlalu jauh dari area bandara.

"Oke kalau gitu. terima kasih atas tumpangannya" Naya berujar sambil melepas seatbelt miliknya. Melihat Naya yang hendak pergi, Nakula iku melepas seatbeltnya dan  menarik tubuh Naya mendekat hingga wanita itu duduk lebih dekat.

Naya belum memiliki persiapan apapun ketika Nakula langsung mengambil ciuman dari dirinya. Bahkan untuk waktu ketika terkejut pun tidak diberikan oleh pria atmadja di depannya.

Naya akui, Nakula benar benar good kisser. Dia bisa membuat naya melupakan segalanya. melupakan bagaimana reaksi orang orang yang ada di luar jika melihat keduanya tengah berciuman di dalam mobil yang untung saja kacanya gelap.

"wait wait, let meh bhreath--" Naya berujar dengan mencoba mengatur napasnya yang sudah tersendat sendat. Nakula tersenyum, mengulum bibirnya yang terdapat noda dari pewarna bibir milik Naya. Kedua hidung mereka masih bersentuhan dengan deru napas yang saling berlomba.

"you should buy more kissproof product, pretty"   Nakula berujar sambil mengusap bibir Naya yang berantakan akibat ulahnya. Naya menatap Nakula kesal karena harus mengoles kembali lipcream di bibirnya.

"i should go sebelum ketinggalan pesawat" naya berujar setelah memastikan tidak ada yang berantakan di wajahnya.

Nakula menganggukan kepalanya, ia kembali mendekat dan mencium bibir wanita di depannya. "see you again, pretty. you better prepare yourself" ia mengedipkan mata kirinya menggoda.

Dan Naya dengan jelas tahu apa maksud dari kalimat itu.

***

Perjalanan hampir 24 jam membuat Naya rasanya ingin remuk padahal dia hanya tidur di dalam pesawat. tapi ya mau bagaimana lagi.

Ia sampai di Bandara sekitar pukul tujuh malam hari. Rencananya reno yang akan menjemputnya kesini oh tentu saja dia sudah membereskan tanda tanda pemberian yang diberikan oleh Nakula. thanks to makeup yang sudah ia pelajari sehingga dia dengan percaya diri keluar dari bandara dengan memakai pakaian yang sebenarnya cukup terbuka, sebuah atasan tanpa lengan dan celana pendek yang tadi ia double dengan celana panjang di pesawat.

"Sayang" Naya menoleh ke arah sumber suara. Reno, melambaikan tangannya sambil tersenyum lebar. Naya membalasnya dengan senyuman, melangkah mendekat dan memeluk kekasihnya seolah tidak ada apapun yang terjadi  dengan keduanya. "hi, long time no see. maaf ya aku sibuk banget" Naya berujar ketika Reno mencium dahinya.

Reno mengusap rambutnya penuh kasih sayang. "ngga papa. aku ngerti kok kamu sama sama sibuk. Yuk langsung pulang" Naya menganggukan kepala sambil melangkah keluar dengan menarik kopernya.

"makan dulu ya, ke tempat biasa" Naya berujar ketika mobil reno mulai berjalan. Naya sangat familiar dengan mobil hitam ini, ia bahkan duduk di kursi penumpang dengan kaki menyilang, kebiasaanya saat naik bugatti hitam milik orang yang tidak bisa naya sebutkan disini.

"pakaianmu kok.." Reno baru berani mengomentari pakaian Naya yang cukup terbuka. ia bisa melihat paha naya yang terekspos. tidak biasanya naya berpakaian yang sedikit 'memancing' reno. Naya menoleh dengan santainya. "emang kenapa? bajuku bagus kan? aku beli disana kemarin" ujarnya memamerkan pakaian yang dia beli di salah satu store.

"ya bagus sih cuma lain kali jangan dipakai keluar aja apalagi ketemu cowo cowo. kamu dikira godain mereka tau"  naya mengerutkan dahinya. kenapa tiba tiba kesitu sih?

"emang salah kalau aku mau pakai apa yang mau aku pakai? aku kerja loh buat dapetin baju ini. ini juga ga mudah" ia mengutarakan rasa tidak sukanya. Naya hanya ingin memakai apa yang ia suka tanpa memikirkan komentar orang lain lalu pacarnya ini tiba tiba bilang kalau pakaiannya dibuat untuk menggoda laki laki?

"ya ngga salah. lain kali jangan dipakai bajunya apalagi kalau ketemu temen kerja ku" Naya mendesah. "terserah" ia melengos, melihat ke arah jendela. Moodnya menjadi hilang entah kemana karena komentar dari kekasihnya.

"Yuk turun" Reno mengajak naya untuk turun begitu mereka sampai di restoran yang malam ini cukup ramai. Naya melangkah mengikuti kemana kekasihnya mencari tempat duduk.

Restoran ini cukup ramai karena memang salah satu restoran yang cukup terkenal dan mereka hanya kebagian satu tempat duduk di sudut ruangan karena kehabisan tempat. "mau pesan apa?"

"nasi goreng aceh. pedes" Naya menjawab sedikit ketus. Reno mengangguk kemudian melangkah untuk memesan meninggalkan Naya sendiri yang tengah bermain ponsel.

"sebentar lagi dianter. nih minum dulu" Naya mengangguk pelan, meneguk es jeruk yang selalu dipesan. Matanya melihat sekeliling sambil mengaduk es jeruk miliknya.

ia menyipitkan mata melihat seseorang yang tidak asing di matanya. "Itu atasanmu kan?" Naya tersenyum lebar melihat atasan dari reno yang datang bersama dengan keluarga kecilnya.

Reno nampak gugup. "iya. udah lah biarin aja. males juga ketemu dia lagi dia lagi" alibinya. Naya tertawa dalam hati. malas katanya?

"kasian itu ngga dapet tempat duduk. mending di ajakin sekalian, mbak" Naya memanggil atasan sekaligus selingkuhan kekasihnya untuk bergabung. "disini ada tempat kosong" ujarnya ramah. sepasang suami istri tersebut nampak berdiskusi sebelum kemudian mendekat.

Naya tersenyum remeh, menarik. bagaimana selingkuhan akan bertemu kekasih dari selingkuhannya dan selingkuhan yang akan bertemu suami sah dari selingkuhannya.

"pacar, ren? Kok ngga pernah di kasih tau?" pacar reno yang lain menyapa reno dengan ramah walau naya tau keduanya saling pandang.

"orang cantik gini ya ren, takut nya diambil orang kalau temen temenmu tahu" suami dari atasan nya tertawa sambil menepuk bahu reno.

naya tersenyum lebar melihat kekasihnya sangat canggung. "oh kalian mau pesan apa? biar sekalian dipesanin"

"udah kok nanti paling kesini. eh ngomong ngomong kamu kerja dimana? kaya ngga asing deh"

"saya kebetulan di atmadja, pak" naya membalas sopan kepada pria yang tengah memangku anak di depannya.

"wah, keren. udah pinter, cantik, duh ren jangan sampai nih di sia siain" reno tersenyum canggung sementara naya tersenyum lebar menanggapi. andai pria itu tahu, ya?

"oh sebentar saya buka hp dulu" naya meminta izin ketika ponselnya berbunyi pertanda ada pesan yang masuk, takut takut bosnya yang meneleponnya.

"oh iya silakan"

Mr. N
Aku lupa mau bilang ini tadi dan baru ingat waktu liat price tag di kasur.
i love your outfit today. you look pretty today. as always from my pretty princess.

"siapa?" Reno bertanya kepada naya yang mengulum senyum.

Naya menggelengkan kepala kemudian mematikan ponselnya. "bukan siapa-siapa"

—————

jangan lupa untuk tinggalkan jejak disini ya bestie! thank you for reading💗

NAKULATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang