31. Buku Diary

71 23 0
                                    

"Masa siang siang tidur sih, nggak enak banget, mending gw buat aktivitas aja" ujar nya berpikir untuk melakukan hal apa

"Apa gw buat buku diary aja, kan bisa juga nanti anak gw baca gimana sulit nya hidup orang tua nya dulu" gumam nya langsung turun dari ranjang

Ve menghampiri meja yang dipenuhi buku buku entah buka apa ia tak tau karena belum membuka nya.

Ia menemukan satu buku dengan sampul yang terukir cantik di bagian luarnya. "Kayak nya ini cocok deh buat buku diary" ucap nya mengangguk setuju

Ve mulai menuliskan sesuatu diatas kertas putih ini, mulai dari ia bertemu Nio dan bertemu Dava kemudian ia menambahi adanya Alesya, dilanjut saat Dava yang mengungkapkan perasaan nya kepada dirinya dan seterusnya.

Beberapa jam ia habiskan untuk menulis semua kisah nya dibuku itu. "Gw mau tulis semua kisah gw disini" ujar nya menatap tulisan tangan yang berbaris rapi membentuk sebuah kalimat

"Biar tau pengajaran dari kisah kisah hidup ini, nggak semua orang suka sama kita, tapi kita harus suka sama semua orang.." ucap nya sambil menulis

Sudah puluhan lembar kertas yang ia penuhi dengan kata kata dan kalimat, bahkan tangan nya sampai pegal karena menulis begitu banyak kata didalam buku diary itu.

"Buat bab ini gw kasih judul Alenza setelah nya nanti Dava" cecar nya bersemangat

"Nggak cukup banyak orang yang tau Dava tapi gw tau banyak tentang nya" ucap nya tersenyum tulus

"Dava Sanjaya, laki laki yang penuh dengan keceriaan didalam hidup nya, pandai membuat orang tertawa dengan celetukan nya yang nyeleneh, tapi ia adalah laki laki yang mempunyai kisah kelam di dalam hidup nya. hidup dengan satu orang tua bukan lah hal mudah untuk dilewati semua orang. bapak nya seorang nakhoda kapal, banyak orang mengenal nya, namun naas, nyawa nya harus terenggut saat menjadi salah satu korban kecelakaan kapal yang menenggelamkan sebagain besar penumpang nya, Edward adalah bapak dari Dava, ia pribadi yang sangat baik dimata semua orang, nyawa nya sempat selamat karena ditemukan tim SAR saat tengah mencari para korban, namun saat dirawat di rumah sakit, beberapa jam kemudian ia meninggal, Dava amat terpukul dengan kepergian sosok bapak nya, ia harus hidup bersama ibu nya di dalam rumah sederhana, beberapa tahun setelah nya ibu nya divonis sakit hingga membuat tak bisa bekerja kembali untuk membiayai Dava, akhirnya Dava lah yang menggantikan tugas ibu nya..." ucap nya dibarengi menulis di buku nya

"Dia laki laki yang tangguh, bahkan dia berhasil mendapatkan hati seorang gadis cantik yang bernama Alenza Eviana" sambung nya dengan tersenyum manis yang terukir di wajah nya

Malam hari nya ia menghabiskan waktunya untuk banyak bercerita bersama keluarga nya, mulai dari ia bertemu dengan Dava dimasa kecil nya hingga hal hal random pun ia ceritakan, hingga membuat perut mereka sakit karena terus tertawa dengan kisah kisah nyeleneh Ive.

"Udah ah capek gw cerita mulu dari tadi" ucap nya mengerucutkan bibirnya lucu

"Kalo gitu udah cerita nya, bumil itu nggak boleh capek capek" ujar Karel diangguki yang lain

"Gw gendong ke kamar mau?" tawar Kara menaik turun kan alis nya

"Lah terus anak gw gimana? nanti kegencet dong!" sarkas nya menatap sengit Kara

"Eh iya juga" sahut Kara membenarkan

"Bridal style" sambung Gasya langsung menggendong Ve cepat

"Buset ngagetin bang!" geplak nya pelan di dada bidang milik Gasya

"Siapa suruh kaget" cicit nya tanpa dosa

"Perasaan yang nawarin gendong bang Kara kenapa yang jadi malah bang Asya!" ucap nya terheran heran

ALENZA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang