21-cudlle

34 2 0
                                    


Happy reading

Jenazah Gariel dan derin di kebumikan pada pagi hari,disfa hanya bisa melamun di samping nisan orang tua tirinya saat ini.

"Maaaa paaa sekarang kalian nggak sakit kan biarin disfa yang balas semua ini izinin ya"inti LZ yang melihat disfa berbicara pada dua makam di hadapannya hanya bisa menguatkan dan memberi semangat agar disfa tidak jatuh.

"Disfa... Udah ya kita pulang mama papa di sana ikut sedih kalau disfa di sini juga sedih"ajak Dika.

"Disfa nggak mau kalau mama sama papa di sana sedih,sekarang disfa nggak sedih kok"balas disfa sembari menghapus sisa air mata di wajahnya.

"Kalau gitu pulang ya besok kesini lagi"ujar alin.

"Kamu ke mansion Fareksa dulu ya nanti kalau udah nikah baru tinggal di mansion Januarta lagi"Cakra mencoba mengalihkan topik agar disfa tidak berlarut-larut dalam kesedihannya.

"Iya om disfa ikut kalian"pasrah disfa.

Disfa dibperjalanan pulang hanya melamun menghadap keluar dari jendela.alin,Cakra,dan Dika tidak mau mengajak bicara disfa agar dia merasa tenang terlebih dahulu.

Mansion Fareksa

"Kamar kamu di samping kamar Dika"ucap alin sembari menggiring disfa ke kamar barunya.

Disfa masuk kamarnya dan dia meminta agar tidak ada yang menggangunya terlebih dahulu.

Disfa sekarang berada di balkon kamarnya,dia menatap langit agar air matanya tidak jatuh lagi jujur,dia paling membenci ketika dirinya sendiri menangis dia merasa orang paling lemah.

"Tunggu aja bajingan!!"gumam disfa dengan mengepalkan tangannya sampai urat-urat di tanganya keluar.

Tok tok tok

Pintu kamar disfa menunjukan kenissa yang masuk dan menyusul disfa di balkon.

"Dis.."panggil kenissa.

"Kenapa?"tanya disfa.

"Nanti malem ikut gue lagi ya, kita ke pantai kayak bulan lalu"ajak kenissa.

"Baru aja gue mau ajak Lo kesana gue kangen mama papa"

"Kalo gitu nanti malem bawa motor sendiri aja kita langsung ketemuan di pantai"

"Oke"

°°°

Sekarang disfa ingin meminta izin kepada alin untuk pergi bersama kenissa malam ini.

"Tante alin"panggil disfa.

"Ya,kenapa nak?"tanya alin dengan lembut.

"Emmm,disfa boleh keluar nggak nanti malem nggak sendirian sama kenissa juga"ujar disfa meminta izin.

"Emang udah izin sama Dika,kalau Tante sin boleh-boleh aja tapi inget jaga diri ya soalnya kamu keluarnya malam"ucap alin dengan menekan kata terakhirnya.

"Tante bolehin nih?"

"Iya,biar kamu nggak berlarut-larut keluar dulu aja tenagin pikiran tapi nanti kalau pulangnya tengah malam pulang ke mansion Januarta aja kan Deket sama pantainya ketimbang nanti kamu harus jalan jauh lagi buat ke mansion Fareksa"disfa mendengar bila dia di beri izin langsung senang dan reflek memeluk alin.

"Makasih banyak tante kalau gitu aku izin Dika dulu"ucap disfa dengan melepas pelukannya.

Kamar Dika

Kita&Surabaya [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang