40-koma

11 2 0
                                    


Happy reading






Saat ini disfa masih di tangani oleh dokter. Posisi badan yang terkena tembakan yaitu di dekat jantung.

Dika sangat khawatir,dia merasa orang paling bodoh yang tidak bisa melindungi kekasihnya.

"Udah bos,disfa pasti selamat kok"ucap Alex alih-alih menenangkan agar tidak mondar-mandir terus.

"Bener kata Alex jangan mondar-mandir terus,nggak cape apa tu kaki"sambung gio.

Kenissa,sasa,dan cala mereka santai seperti tak terjadi apa-apa,walaupun di lubuk hati paling dalam mereka,ada setitik khawatir pada disfa.

"Huh huh huh kenapa bisa seperti ini?"tanya kakek yang masih ngos-ngosan akibat berlari dari parkiran.

"Maaf kek... Dika nggak bisa jagain disfa"Dika menunjukan kepalanya,bahunya bergetar tetesan air mata mulai jatuh dari mata tajamnya.

"Ini bukan salahmu nak... Ini sudah takdir"nenek memeluk Dika dan mengusap punggung lebar Dika agar lebih tenang.

"Nggak nek ini salah Dika,kalau Dika nggak ngebiarain disfa masuk sendirian disfa nggak akan ketembak"Dika tetap kekeuh menyalahkan dirinya sendiri.

"Mama papa mu sudah tau?"tanya nenek dengan melonggarkan pelukannya.

"Sudah nek,masih di perjalanan"

Tak lama kemudian dokter keluar,meminta izin untuk mengoperasi disfa mengingat luka tembakan sangat parah dan mengenai paru-paru sebelah kiri. Tapi untungnya belum mengenai jantung.

"Kondisi pasien saat ini bisa di bilang kritis dan peluru masih tertinggal di paru-paru jadi saya meminta izin untuk mengoperasi pasien"

"Lakukan yang terbaik dok jangan sampai cucu saya meninggal karena hal bodoh ini"

"Mohon berdo'a kepada Tuhan agar di beri kelancaran saat proses operasi"setelah itu dokter memindahkan brankar disfa untuk di pindah ke ruang operasi.

°°°

2 jam berlalu,melihat lampu indikator mati menandakan operasi telah selesai mereka langsung berdiri untuk menyambut dokter dengan berbagai pertanyaan.

Dokter sudah keluar mereka sudah siap untuk bertanya.

"Alhamdulillah operasi berjalan dengan lancar dan pasien bisa melewati masa kritisnya"ucap dokter dengan perasaan lega bisa menyelamatkan pasienya.

"Tapi pasien mengalami koma,untuk itu tuan dan nyonya mohon bersabar untuk menunggu pasien sadar"Tambah sang dokter.

Mereka tidak jadi bertanya setelah mendengar ucapan sang dokter.

"Terima kasih banyak dok, atas kerja kerasnya"ucap Dika.

"Kalau begitu saya akan memindahkan nona Fera ke ruang inap terlebih dahulu"

Dokter memindahkan disfa ke ruang inap yang sama seperti terakhir kali disfa menginap di rumah sakit dulu.

Selesai di pindahkan dokter dan asistenya yang lain pamit,gantian inti LZ dan keluarga masuk ke kamar disfa.

Kita&Surabaya [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang