48-END

32 3 0
                                    


Happy reading




"Semua akan berakhir pada waktunya dan memilih jalanya masing-masing"

_LORZEXIS_

Dika dan disfa sudah berada di rumah barunya setelah sarapan dari kafe tadi.

Disfa berjalan dengan hati-hati dan pelan selangkangannya masih sakit untuk berjalan seperti biasanya.

"Koper kamu mana? Biar aku tata sekarang"ucap disfa pada Dika yang berada di kasur.

"Nanti aja natanya habis ini ke markas,ada hal penting di sana nanti"ucap Dika.

"Yaudah aku gitu aku ke dapur dulu"disfa pergi ke dapur untuk menata bahan makanan yang sempat ia beli tadi sebelum ke kafe.

Sesampainya di dapur Disfa membuka kulkas yang kosong yang akan segera ia isi.

Disfa mulai menata dengan rapi dan pada tempatnya masing-masing.

"Kol udah perbumbuan udah kentang udah wortel juga udah nanti kurangnya beli pas pulang dari markas aja deh"gumam disfa yang tampak menghitung bahan makanan.

"Nota nya tadi mana? biar tau habisnya berapa jadi biar tau pengeluaran bulanan deh"disfa tampak mengobrak abrik tas belanjaannya mencari nota pembelian.

"Habisnya tadi dua juta tiga ratus,lumayan juga ya yang mahal ada minyak sama gula ternyata mahal juga buat dapur doang"sejak tadi ia hanya berbicara sendiri tanpa sadar ada Dika yang memandangnya dari atas tangga.

Dika menghampiri disfa dan merengkuhnya dari belakang membuat disfa yang tengah mencatat pengeluaran untuk pertama kali menjadi kaget.

Grepp

"Kagetin aja deh!"

"Lepas dulu aku mau siap-siap katanya mau ke markas"disfa berusaha melepaskan pelukan Dika namun usahanya sia-sia kekuatanya dan Dika jelas berbeda jauh.

"Nggak mau nanti aja,lagian mereka bisa nunggu dulu"Dika semakin mengeratkan pelukannya dan menaruh kepalanya di ceruk leher disfa.

"Lepas nggak!"disfa sedikit meninggikan nada bicaranya agar Dika melepaskan pelukannya.

"Iyaaa"

Setelah pelukannya terlepas disfa pergi ke kamarnya untuk bersiap dan meninggalkan Dika di dapur sendirian.

"Yahh marah deh"keluh Dika melihat kepergian istrinya itu.

°°°

Markas lorzexis begitu ramai tapi bukan ramai yang akan membuat kerusuhan tapi ramai yang menimbulkan rasa hangat dan perhatian di sekelilingnya.

"Nih bintang kita baru sampai"celetuk zian yang melihat Dika dan disfa yang baru sampai.

"Wajar zii mereka kan habis kelon kemarin"ledek gio.

"Oiya gue lupa lagi"sambung Zian dengan melihat ekspresi disfa yang malu malu bangsat.

"Udah-udah sekarang kita bicarain hal penting,gue harap kalian semua terima,ini udah gue bicarain sama Zian juga dan dia juga setuju"ucap Dika.

Kita&Surabaya [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang