24-datang bulan

22 2 0
                                    


Happy reading

                                
                           

Kejadian kemarin membuat Raisa untuk merompak kembali rencana yang sudah ia rancang.Karena itulah sekarang dia merasa frustasi harus merencanakan hal apalagi kali ini.

"Arghhhh gegara para anak sialan itu aku harus menyusun ulang rencana lagi"Raisa berteriak di ruang kerjanya sendirian bak orang gila.

Sedangkan di lain tempat para inti LZ malah takut pada disfa yang datang ke markas dengan uring uringan.

"Isss napasih lo pada malah diem"sentak disfa.

"Habisnya kita takut liat Lo yang kayak reog gitu"celetuk Dion dengan polosnya tak berfikir bahwa disfa kan tambah marah atau tidak.

"Anjing"umpat disfa lalu dia masuk ke salah satu kamar.

Semuanya bergidik ngeri setelah mendengar pintu kamar yang disfa masuki di tutup dengan kasar.

"Datang bulan kali tu bocah"ujar kenissa mengingat sekarang adalah hari pertama disfa halangan.

"Bangsat gue lupa kalau sekarang disfa emang halangan"gerutu Dika yang lupa sekarang adalah hari pertama disfa datang bulan.

"Syukurin tu makanya lingkarin tanggalnya di kalender"ejek gio.

"Iye iye sipaling bener"elak Dika.

Kamar yang di masuki disfa

"Anjing Dika lali opo piye seh aku halangan"disfa kesal dengan keteledoran Dika akan hari pertama datang bulanya.
(Anjing Dika lupa apa gimana sih aku halangan)

Karena mood disfa lagi berantakan dia lebih memilih melihat apa yang di lakukan Raisa sekarang.Disfa mengamatinya dengan laptop yang tersambung dengan CCTV rumah Raisa.

"wong kok senengane uring-uringan"ejek disfa yang melihat Raisa tengah membating barang-barang yang ada di meja kerjanya.
(Orang kok sukanya uring-uringan)

Di laptop itu menampakan Raisa yang tengah membating barangnya mengacak-acak rambutnya seperti orang gila, laptopnya juga menampakan queen yang sedang terdiam di pojokan ruang kerja Raisa melihat mamanya yang sedang marah besar.

"Saaken queen Urip Karo wong gendeng ngunu kui"
(Kasian queen hidup sama orang gila kayak gitu)

Cklek

Mendengar suara pintu terbuka disfa reflek menutup laptopnya dan menyembunyikannya di balik selimut.

"Opo'o kok mrene"tanya disfa pada Dika yang baru masuk kamar.
(Kenapa kok kesini)

"Ojo ngamok yangg"ucap Dika sembari menghampiri disfa yang masih duduk anteng di kasur.
(Jangan marah yang)

"Tumbasno jajan"pinta disfa dengan manja tidak seperti tadi yang marah-marah tidak jelas.
(Beliin jajan)

Melihat disfa yang tiba-tiba manja membuat Dika terkekeh.

"Yaaa"jawab Dika lalu beranjak pergi untuk membeli jajan.

                              °°°

Semuanya berkumpul di ruangan khusus para inti LZ,termasuk disfa yang sudah menyelesaikan acara merajuknya.Disfa duduk di pojokan sambil memangku jajan yang di belikan Dika tadi.

"Dis bagi dis"pinta jesva.

"Wegah tuku dewe kono"disfa taka terima jajanya di bagi dengan jesva yang akan menghabiskan jajanya.
(Nggak mau beli sendiri sana)

"Medit"lirih jesva tapi masih bisa terdengar disfa.
(Pelit)

"Ngomong opo kon hah"disfa yang sudah bersungut-sungut siap untuk menghajar jesva.
(Ngomong apa kamu hah)

"Ora dis ora,kok baperan"elak jesva.
(Nggak dis nggak kok baperan)

"Raimu iku baperan"maki disfa.
(Wajahmu itu baperan)

Mendengar makian disfa jesva hanya bisa menghela nafas serta mengelus dadanya untuk lapang dada menghadapi Bu bosnya yang masih kedatangan tamu bulanan.

"Sakno rek jesva melas koyok ngunu"tunjuk Fathur.
(Kasian guys jesva melas kayak gitu)

"Wes ojo ngunu mengko dadi tukaran"tata yang hanya diam saja angkat bicara.
(Sudah jangan gitu nanti jadi bertengkar)

Benar saja mereka diam setelah mendapat nasihat dari tata.

"Peee aku lesuuu"keluh Bagas.
(Peee aku lapar)

"Lesu yo mangan gas"sahut Alex.
(Lapar ya makan gas)

"Layo gas elpiji Iki repot ae"timpal gio.
(Laiya gas elpiji ini repot aja)

"Pehhh ora ono sing gelem nukokno panganan aku"lanjut Bagas.
(Pehh nggak ada yang mau beliin aku makanan)

"ORA KATE"balas mereka semua.
(Nggak akan)

"Anak e wong sugih kok melas"sindir sasa.
(Anaknya orang kaya kok melas)

"Aku ki sebagai anak e wong sugih moh bebani bundaku"ucap Bagas sok bijak.
(Aku ini sebagai anaknya orang kaya tidak mau membebani bundaku)

"PRET"bukanya pujian yang di dapat malah semprotan yang di dapat Bagas.

"Malang sekali nasibmu nak"ejek Dion.

"Iyolah aku wong malang uduk surabaya"elak Bagas.
(Iyalah aku orang malang bukan orang Surabaya)

"Ekhmm ngenelo jika uripmu malang pindaho nang Bali"celetuk zian.
(Ekhmm ginilo jika hidupmu malang maka pindahlah ke Bali)

"Uasuu"umpat Bagas.

"Wes wes tak masakno"ujar kenissa.
(Sudah sudah aku masakin)

"Dis ayo melu"ajak kenissa pada disfa yang masih sibuk mengunyah keripik kentangnya.
(Dis ayo ikut)

"Oke"balas disfa lalu dia berdiri dan pergi ke dapur bersama kenissa.

Disfa dan kenissa memulai aksinya untuk memasak nasi goreng disfa bagian memotong sayuran dan kenissa yang memotong sosis dan bakso.

Nasi goreng yang mereka masak sudah matang porsinya cukup untuk mereka semua yang ikut berkumpul.

"WOYY WES MATENG CEPET NANG DAPUR"teriakan membahana disfa menggema dan tentunya sampai ke telinga teman-temannya.
(WOYY SUDAH MATANG CEPAT KE DAPUR)

Mendengar teriakan disfa mereka semua berkumpul di dapur untuk mengambil piring dan mengambil makanannya.

"Suwon kenissa disfa aku ora keluwen maneh hehehe"ucap Bagas sok imut.
(Makasih kenissa disfa aku nggak kelaparan lagi hehehe)

"Hmm"hanya deheman saja yang di terima Bagas.




Cuma dikit nggak sampai seribu kata jadi aku up sekarang

Jangan lupa vote sama komen

Baiiiii


















Kita&Surabaya [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang