6-Markas

57 4 0
                                    

Happy reading

Setelah pulang mengantar disfa Dika ingin kembali ke markas.

Brakkkk

Prenggg

Tarrrrr

Di dalam markas LZ terdengar suara barang pecah barang jatuh dan barang yang di rusakan.

Dika yang masih di luar penasaran dengan apa yang terjadi di dalam tanpa pikir panjang Dika pun masuk dan kaget dengan yang di lihat sekarang ini.

"BANGSATTT LU SEMUA NGAPAIN HANCURIN BARANG DI SINI"bentak Dika pada teman-temannya yang kaget akan kedatangannya.

"Zian sama Alex yang mulai lempar-lemparan barang terus gak sengaja pecah"tuduh Fathur.

"Apa-apaan lo juga ikutan"elak Zian.

Tak lama kemudian datang disfa,kenissa,dan tata karena mereka tidak jadi pulang malah kembali ke markas menemui kekasihnya masing-masing katanya takut ada cewek tiba-tiba masuk markas terus pacarnya diambil.

"Ada apanih ribut-ribut"tanya tata.

"Tanya sendiri sama pacar lo itu"jawab Dion.

"Ada apa tur kok kamu juga ikutan"tata bertanya lagi.

"A-nu itu aku lempar-lemparan barang sama Zian sama Alex juga terus gak sengaja pecah"lirih Fathur karena takut di marahi tata.

"Halah Lanang wedi Karo wedok an awokawok"ejek Dion.

(Halah laki-laki kok takut sama perempuan)

"DIEM NGGAK LO PADA JANGAN ASAL NUDUH KENAPASIH UDAH GEDE JUGA"bentak disfa yang membuat semua orang tercengang.

"LO SEMUA ITU LAKI-LAKI YANG GENTLE DONG KALAU ADA SALAH TU NGAKU BUKANYA TUDUH-TUDUHAN ANJINGGG"sambung disfa lagi yang di akhiri dengan umpatan.

Semua orang kini kembali duduk setelah membersihkan barang yang pecah.

"Ngaku siapa yang mulai"kenissa yang dari tadi diam sekarang mulai angkat bicara.

"Ayan-

"Diem"belum juga gio berbicara sudah di potong kenissa.

"Syukurin tuh kalau mau bucin jangan di sini"ujar jesva.

"Ketimbang lo nggak punya pacar"ucapan gio membuat raut wajah jesva menjadi suram.

"Bisa diem nggak"ucap Dika sangat dingin.

"Kamu juga diem sa"

Dika mendelik karena ada orang yang berani menyuruhnya diam kecuali orang tuanya.

"Ihhh ayang kok gitu sihh"rengek Dika seperti anak kecil.

"DIEM"bentakan disfa membuat Dika langsung kicep.

"Udah berantemnya"tanya tata dengan tatapan tajam.

"Kalau lo semua nggak mau ada yang ngaku gue,disfa,samat tata bakal ngejauhin kalian selama satu minggu"ancam kennisa.

"Terutama kalian bertiga gue,ken,sama disfa nggak akan hubungi kalian satu minggu juga"sambung tata dengan ancaman yang di tujukan untuk gio,Fathur dan Dika.

Para remaja laki-laki itu masih diam dan membuat tata,kenissa,dan disfa geram.

"Oke,fine kalau masih nggak ada yang ngaku kita pergi"ucap disfa.

"Dahlah ga guna juga kita di sini mending keluar beli es krim"ajak Ken.

"Eh jangan nanti kita yang kena marah pak bos"cegah Bagas.

"MAKANYA NGAKU TOLOL"semprot Ken,disfa dan tata secara bersamaan.

"Iya-iya kita bertiga ngaku yang nglakuin itu gue,Zian,Fathur"Alex pun mengaku setelah mendapat tatapan tajam dari Dika.

"Gitu kek dari tadi gue jadinya gak usah bentak-bentak lihat tenggorokan gue jadi sakit elah"gerutu disfa.

"Mana yang sakit yang"tanya Dika khawatir.

"Udah di bilangin kalau tenggorokannya yang sakit masih nanya"semprot disfa yang masih sedikit emosi.

Grepp

Dika langsung menarik disfa kepelukanya disfa kaget dan merasa bahunya basah lalu terdengar suara isakan kecil.

"Kamu nangis sa"tanya disfa.

"Hikss.. makanya kamu hiks.. jangan marah sama eksa hikss"terdengar suara Dika yang teredam di bahu disfa.

"Iya,yaudah jangan nangis kamu nggak malu di liatin temen kamu"ucap disfa menenangkan Dika.

"Hiks...tapi jangan marah hiks.."rengek Dika.

"Kalau kamu nangis terus malah aku pergi dari sini eksaaa"disfa sudah muak dengan semua ini.

Bukanya diam tangisan Dika malah semakin pecah.

"Eh pak bos nangis momen langka anjayyy cepet rekam"seru Dion.

"Lo rekam pacar gue habis lo sama gue"ancam disfa dengan tatapan tajam.

"Nggak jadi deh gue masih pengen hidup kok Bu bos hehehe"ucap Dion sambil mengangkat jarinya menjadi angka dua.

"Yaudah kalau gitu kita pulang nanti kalau kamu masih disini malah di gangguin para curut"ajak Dika.

"Hikss.. ayo tapi jangan marah"

°°°°

Setelah drama yang panjang mereka berdua akhirnya sampai mansion Dika dengan selamat dan tidak kembali lagi ke markas.

"Isss ayangg mau tidur"rengek Dika.

"Yaudah tidur aja"ucap disfa yang masih sibuk dengan ponselnya.

"Ya temenin kek yang"Dika kembali menrengek.

"Gak"tolak disfa mentah-mentah.

"Aaaa ayanggg temenin"teriak Dika seperti anak kecil.

"Ihh ini yang namanya ketua geng yang cool itu kalau di rumah malah kayak bayi"ejek disfa.

"Hikss"

Satu isakan lolos

"Hikss"

Dua isakan kembali lolos.

"Huaaaaa heswa jahat ngatain eksa kayak bayi"tangisan Dika sekarang lebih parah dari yang di markas tadi.

"Lah kok tambah kenceng daritadi videoin ah"batin disfa dengan tingkah jahilnya.

"Eh jangan deh kasian"ucap disfa masih membatin.

"Kok nangis lagi saaa"ucap disfa dengan nada paling lembut.

"Hikss..kalau gitu hikss.. temenin"ucap Dika di tengah isakanya.

°°°

Selesai menunggu Dika untuk tidur disfa pun pergi pulang untuk istirahat dan untuk Spend time on yourself.

Disfa sekarang sudah dikamar dan langsung merebahkan tubuhnya di kasur king size-nya.

"Enaknya ngapain ya"

"Maskeran paling seru deh"monolog disfa dan masih berfikir.

"Fine,mending mandi aja"

Niat memang bisa berubah-ubah contohnya disfa niat pertamanya mau maskeran sekarang malah mandi sungguh tidak bisa di dugong.


Allo gess nanad update lagi seperti biasa jangan lupa vote sama komen

Baiiiii

Kita&Surabaya [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang