4-perjodohan

94 6 0
                                    

  Happy reading


"Assalamualaikum disfa pulang"teriak disfa sembari memenceti bel mansionya.

Tak butuh waktu lama pintu itu pun terbuka dan menunjukan wanita paruh baya yang bernama Derin Maheswara.

"Eh anak mama udah pulang cepet masuk terus bersih-bersih,makan istirahat nanti malam ikut mama buat ketemu Tante alin sama om Cakra"ucap derin.

"Kita mau makan malam ma??"tanya disfa.

"Iya udah sana kekamar kamu bau keringet"perintah derin.

"Anak nya wangi gini di bilang bau"elak disfa sambil berjalan ke arah lift.

Mansion disfa memang besar bahkan berlantai lima kamar disfa saja berada di lantai tiga dan lantai tiga itu khusus untuk disfa seorang.

"Huftt ngenes banget hidup gue giliran eksa udah balik aja keputusan mama papa udah bulat arhgggg"gerutu disfa kesal dengan perjodohan ini.

°°°°°

Malam ini disfa mengenakan dress hitam selutut high heels berwarna senada dengan dres yang ia kenakan rambut di urai dan riasan tipis tapi disfa terlihat cantik dengan riasan itu dan tas selempang dari merk ternama yang berwarna putih.

"NAKK CEPETAN MAMA TUNGGU DI BAWAH"teriak derin.

"IYA MA INI DISFA KELUAR KAMAR"balas disfa tak kalah keras teriaknya.

Disfa sekarang sudah di luar rumahnya menunggu papa nya yang mengambil mobil di bagasi.

"Ayo masuk nak"perintah Gariel.

"Iya paaa"

"Cantik banget sih anak siapa"puji Gariel.

"Ya produk mama papa lah anak siapa lagi hahaha"ujar disfa dengan pede nya.

°°°°

Mobil Lamborghini Aventador itu mulai memasuki mansion yang sama mewahnya seperti rumah mereka.

Disfa keluar dari mobil dengan menyugar rambutnya kebelakang karena disfa tidak suka rambut di urai tapi derin memaksa untuk mengurainya.

"Eh jengg udah lama kita nggak ketemu oh ya selamat datang di mansion keluarga Fareksa"sambut alin dengan hangat dan menghampiri derin untuk berpelukan.

"Iya jeng udah 4 tahun lalu kita ketemu"ucap derin dan menerima pelukan itu.

"Bro udah lama nggak ketemu"sapa Cakra dan menghampiri Gariel untuk ber TOS ala laki-laki.

"Iya sekali ketemu udah mau jadi besan hahaha"balas Gariel.

"Eh nak disfa samperin Dika di kamarnya dia pasti ketiduran"perintah alin.

"Dika kamarnya lantai berapa Tante"tanya disfa.

"Lantai dua di situ cuma kamar Dika doang"jawab alin.

Disfa pun berpamitan untuk masuk kerumahnya dan pergi ke kamar Dika.

"Hah Dika masak eksa yang di jodohin sama gue kalau iya seneng banget sih gue"batin disfa dan otaknya sudak berekspektasi tinggi.

Tak lama kemudian lift yang ia naiki sudah sampai di lantai dua dan disfa segera membuka pintu yang berwarna hitam ketika dia masuk aroma mint menyeruak ke indra penciumannya.

Sudah terlihat Dika yang mengenakan kemeja berwarna abu-abu dan celana warna hitam sedang bermain ponsel dia tidak menyadari bahwa ada seseorang yang memasuki kamarnya.

"H-hai kamu yang di jodohin sama aku"tanya disfa ragu.

Atensi Dika pun beralih disfa yang takut bahwa ekspektasi nya tidak sesuai realita.

"Heswaaa"teriak Dika kaget,ya Dika yang dimaksud adalah orang yang di nanti-nanti disfa.

"Eksaa"teriak disfa tak kalah kaget dan disfa langsung melompat ke pelukan Dika.

Tangis disfa mulai pecah dia masih tidak percaya bahwa ekspektasi nya sesuai dengan realita.

"Ternyata bener Lo orang yang di jodohin sama gue wa"ujar Dika yang masih senang dengan perjodohan ini.

"Gue gak nyangka hikss"ucap disfa yang masih menangis di pelukan Dika.

"Udah ayo turun makan malam"ajak Dika.

"Mau cuci muka dulu biar nggak keliatan nangis"ujar disfa menggemaskan.

"Lucu"

Wajah disfa memerah seperti kepiting rebus sebab ucapan Dika.

°°°°

Sekarang di meja makan sudah ada derin,Gariel,Cakra,alin,disfa,Dika dan jenika adik perempuan Dika.

"Jadi pernikahan kalian berdua akan dilaksanakan 1 tahun lagi setelah lulus SMA"celetuk Cakra yang membuat Dika dan disfa melotot tak percaya akan dilaksanakan selama itu.

"Kalian pasti setuju perjodohan ini"sambung derin.

"Iya dong ma eh tapi mama kok tau kalau eksa anak yang aku cari"tanya disfa.

"Ohh eksa itu anak yang kamu cari toh mama gak tau"jawab derin.


Setelah selesai makan malam dan membahas pernikahan mereka pun berpamitan untuk pulang.

"Eh kita balik dulu ya jeng kalau nggak sibuk kita kesini lagi"derin berpamitan.

"Iya,jeng tenang aja"jawab alin.

Selesai berpamitan mereka pun pulang dengan keadaan sehat dan kenyang.


Untuk bab ini aku bingung banget untuk alur nya mau gimana jadi aku bikin pendek aja

Jangan lupa vote dan komen

Baiiii

Kita&Surabaya [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang