9

227 13 9
                                    

Mark mengambil semua seragam kotornya dan membantingnya ke dalam keranjang cucian, napasnya naik turun dan menatap wajahnya sendiri di pantulan cermin

"shit! gue dikatain sama Mina, awas aja si Mina, dia yang udah bikin gue malu di depan banyak orang. I won't let her" geramnya

Mark meraih kunci motornya dan bergegas keluar

"Mark mau kemana!" teriak Mamahnya, "gak ada kapoknya kamu"

"terserah mau pergi kemana, Mamah gausah nyariin!" teriak Mark

Ia melajukan motornya dengan kecepatan tinggi begitu menghidupkan mesin, ia berniat pergi ke tempat yang ia sebut markas, bertemu dengan teman-temannya yang lain sebagai pelampiasannya sudah dipukuli di rumah oleh Ayahnya

Tiba-tiba ia merasakan firasat yang aneh, tangan kirinya sedikit merinding, lantas ia menoleh ke kiri. Melihat sebuah motor dengan kecepatan tinggi melaju ke arahnya

Tabrakan keras terjadi, namun sang penabrak tidak terluka karena sudah ada persiapan sebelum membiarkan motornya menabrak Mark

Mark bernapas sejenak, kepalanya terasa pening untuk sesaat, tidak ada yang menolong karena ia ada di jalan yang sepi. Ia mengernyit saat melihat cahaya matahari yang bersinar terang, tiba-tiba seseorang menutupi pandangannya, hanya siluetnya yang terlihat dan tidak bisa mengenali wajahnya

"sakit?"

Tunggu

Gue kenal suaranya

Jeno membungkuk, tersenyum melihat Mark ada di bawahnya. "gue muak liat muka lo bangsat" ia melayangkan pukukan bertubi-tubi di wajah Mark

30 menit yang lalu Mark dipukuli Ayahnya sebab membuat masalah di sekolah, sekarang ia dipukuli Jeno yang pukulannya lebih kuat dari Ayahnya

Tidak ingin kalah 2 kali, Mark melawan Jeno dengan menendang perutnya agar menjauh, ia beranjak berdiri dengan cepat dan menghindar begitu Jeno melayangkan kembali pukulannya

Jeno menyeringai sinis begitu membalikkan badannya menghadap Mark, melihat tubuhnya yang kotor dan penuh luka setelah terjatuh dari motor sedangkan Jeno tidak terluka sedikit pun

"gak ada kapoknya lo, inget sama terakhir kali peringatan gue?" geram Mark, memberikan tatapan tajamnya

"baru peringatan, belum perintah" ujar Jeno

Mark meludah di hadapannya, "oh, jadi lo nantangin?"

"gue gak bilang gitu, tapi kalo lo mau, ayo" Jeno menyingsingkan lengan seragamnya sembari melangkah pelan ke depan mendekati Mark

Mark sedikit ragu untuk melangkah dan berakhir mundur, dia tidak ingin berkelahi untuk hari ini, tubuhnya cukup lelah untuk sekadar menghindar

"masalah lo bukan sama gue" Mark mencoba menghentikan Jeno tapi Jeno tak acuh, terus mendekati Mark yang begitu ketakutan sampai terus mundur untuk menjauhi Jeno

"tapi hari ini lo bikin masalah sama gue"

Mark mengernyit, "gue gak ketemu lo hari ini-ugh-akhh"

Pukulan keras berhasil mendarat di wajah Mark, Jeno tak tinggal diam dengan menendang Mark hingga terjatuh dan menarik kerahnya

"buat masalah gak harus ketemu, jaga kelakuan lo kalau masih pengen hidup tenang" ucap Jeno dengan suara beratnya

Mark menyeringai, "emang siapa yang mau hidup tenang?"

"nyali lo gede waktu banyak orang aja, keluarin kekuatan lo sama gue sekarang"

Mark menggunakan kesempatannya menendang perut Jeno dan segera berdiri, ia berhasil menghindar saat Jeno melayangkan pukulannya namun gerakan tangan Jeno sama cepatnya saat Mark menghindar membuat ia kembali merasakan sakit dibagian perut

The Curse of Losing YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang