Lyra merasa lebih baik di hari berikutnya, ia jadi sedikit lebih bersemangat untuk berangkat ke sekolah. Tidak ada tugas dan juga tidak ada ulangan. Hari yang indah untuk hari senin.
Tubuhnya dirasa remuk terutama bagian kakinya, ingat saat Mark menendangnya dengan sekuat tenaga karena berhasil terprovokasi, itu kejadian yang tidak bisa Lyra lupakan dibandingkan saat Mark menyentuhnya di kamar mandi
Lyra sadar saat itu Mark mengambil fotonya, tapi tidak tau akan digunakan untuk apa
Beruntung kemarin saat Jeno pulang, ia kembali lagi hanya untuk memberikan obat sakit sendi dan anti nyeri jadi tubuhnya terasa enteng seperti sehat kembali, meski otot wajahnya mulai sulit digerakkan tapi tidak akan terlihat jika bengkak, ia juga tidak mengenakan masker, toh untuk apa?
Sepertinya, Lyra kurang menyadari jika banyak perhatian yang tertuju padanya dan dirinya tidak terlalu peduli dengan itu, ia melangkahkan kakinya dengan santai menuju kelas
Suasana kelas terdengar ramai dari kejauhan, Ryujin dan Lia tengah seru mengobrol di bangku masing-masing, namun begitu Lyra muncul di depan pintu mereka langsung memelankan suaranya, berhenti melakukan kegiatan, saling melirik dan mencuri pandang dengan Lyra
Lyra masih mengabaikannya, ia melangkah masuk dan duduk di bangkunya seperti biasa, ia baru merasa aneh saat Ryujin tiba-tiba menggeser tempat duduknya sedikit menjauh begitu Lyra duduk dibangkunya
Sontak Lyra menghirup baju lengannya, "kenapa? Gue bau, ya?" seraya bergurau
Ryujin tersentak kaget, "gak kok, lo wangi banget hari ini"
Lia tersenyum kaku, "iya wangi" ucapnya dan kembali menghadap ke depan
Lyra semakin merasa aneh dan kembali bertanya untuk memastikan, "terus kenapa duduk lo jauhan gitu? Gue beneran bau?" tanyanya
Ryujin berteriak histeris begitu Lyra menyentuh pundaknya dan langsung ia lepas dengan raut wajah kebingungan
Ryujin mendorong lengan Lyra sedikit kuat, "jauh-jauh deh lo, gue gak mau kena masalah!" teriak Ryujin
Ryujin terdiam kaku setelah sadar apa yang baru saja ia lakukan, dirinya menjadi pusat perhatian hingga anak-anak dari kelas lain mencoba mengintip ke dalam kelas untuk melihat apa yang terjadi
Lyra mengernyit bingung, "lo kenapa sih?"
"sumpah deh lo pembawa masalah banget, gue gak mau lagi temenan sama lo" sahut Ryujin, toh sudah terlanjur mengatakannya
Lyra menatap Ryujin dan beralih menatap satu per satu teman-temannya yang juga tengah menatapnya dengan penasaran, entah apa yang terjadi
"ada apa sih? Coba kasih tau gue" ucap Lyra pada Ryujin sambil terus meraih tangannya tapi Ryujin terus menepisnya
"yahh, wajar aja kalo semua orang takut sama lo, gue juga sama penasarannya, gimana caranya lo bisa temenan sama Jeno" ujar Karina tanpa menoleh ke arah Lyra, ia sibuk sendiri dengan ponselnya
"apa maksud lo?" tanya Lyra
"gue gak nyangka lo sebodoh ini baca situasi, meskipun lo gak tau tapi setidaknya lo bisa peka sedikit"
Lyra melihat-lihat sekitarnya, orang-orang benar sedang menatapnya dengan penasaran, memangnya apa yang sudah terjadi? Apa ini mimpi? Rasanya dalam sehari ia jadi pusat perhatian
"udah lah, ngaku aja. Mark emang babak belur bukan karena lo mukulin dia, tapi lo nyuruh dua anak buah lo buat balasin dendam lo ke Mark" ujar Karina
"gausah sok tau lo-"
Karina menggebrak mejanya, ia beranjak dari tempatnya dan menghampiri meja Lyra, memberikan ponselnya pada Lyra dan menunjukkan sebuah video singkat
ᐛ-ᐛ
"mau gue ulangi kata-kata gue? Udah gue bilang jangan lagi sentuh Lyra, kurang ajar banget lo" -Jaemin
"ada hubungan apa lo sama Lyra? Cowonya? Enggak 'kan?" -Mark
"anyway, She's my boss" -Jeno
ᐛ-ᐛ
KAMU SEDANG MEMBACA
The Curse of Losing You
Fanfiction˗ˏˋ On Going ˎˊ˗ Aku mencarimu, untuk menyatukan lagi apa yang seharusnya menjadi milikku