14

159 11 8
                                    

Lyra berjalan menyusuri koridor, ia menoleh ke kanan dan melihat anak-anak seumurannya tengah bermain bola di tengah jam istirahat

Langkah kakinya berhenti di depan kolam dan menonton ikan koi yang berenang dengan tenang dan anggun, seketika Lyra ikut hanyut dalam pikirannya begitu merasakan sedikit kedamaian, rasanya waktu berhenti sejenak saat memandangi mereka, suara gemericik air dan gerakan lembut ikan koi mampu mengalihkan pikirannya dari kegelisahannya akhir-akhir ini

Lamunannya sedikit terganggu ketika sorot matanya menemukan anak katak yang berenang di tepi kolam, ekor matanya terus mengikuti setiap hentakan kaki katak yang berenang kesana-kemari karena dikejar ikan-ikan yang berukuran berkali lipat dari tubuhnya, seolah ingin menyelamatkan diri dan bertahan hidup

"ngelamun ya?"

Lyra melihat pantulan wajah Junkyu lewat permukaan air kolam, ia hanya berdeham menjawabnya

"kadang kalo gue lihat ikan gini rasanya pengen gue goreng, tapi ikan koi gak bisa di makan ya 'kan? Kalo digoreng nanti dagingnya kempes kaya kapas, durinya juga banyak, sisiknya banyak"

"semua ikan bisa dimasak, tapi gak semua ikan bisa dimakan" ujar Lyra

Junkyu tersenyum lebar, "widiih, kata-kata motivasi di siang hari"

Lyra menatap Junkyu tanpa berucap apapun dan langsung membuat Junkyu merasa gugup, rasanya seperti ia telah melakukan 1001 kesalahan dalam satu gerakan

Lyra menatap sepasang mata Junkyu dengan sangat serius dan membatin 'anak ini berusaha keras mau temenan sama gue' sambil memperhatikan perubahan ekspresi wajah Junkyu

"m-maksudnya tuh gini, contohnya aja nih- kayak... Setiap orang pasti kesusahan, tapi gak semua orang hidup susah" senyum Junkyu kembali merekah, "iya gak?"

"itu Junkyu 'kan? Ngapain sama Lyra? Gak nyangka gue si Junkyu dijadiin babu sama Lyra juga sampai harus ngikutin dia terus"

Lyra beralih menatap orang-orang yang lewat membicarakannya dengan berbisik sementara yang ditatap langsung mempercepat langkahnya

Melihat itu Junkyu langsung saja mengalihkan perhatian Lyra dengan cara menutupi pandangannya menggunakan tubuhnya yang lebih tinggi 3 cm

Junkyu tersenyum kikuk, "gausah dipikirin, kita kan teman? Mereka gak tau lo nolongin gue, biarin aja"

Junkyu menutup mulutnya rapat-rapat begitu Lyra tidak merubah ekspresinya, sangat datar seperti tembok. Ia berniat menghibur Lyra malah berujung membuat suasana canggung

"lo mau cari muka?" Lyra menaikkan sebelah alisnya

"gak! Enggak sumpah, gue gak sengaja lihat lo di sini tadi makanya gue samperin, gak ada maksud lain" sela Junkyu panik

"supaya lo bisa dapet simpati dari orang-orang? 'kasihan banget Junkyu dijadiin ekornya Lyra. Ah ternyata Lyra gak jauh beda sama Jeno. Oh Lyra juga perundung mirip Jeno' gitu?"

"enggak!" tegas Junkyu

"atau 'jahat banget Lyra gangguin si anak baru' iya kan?"

"sssstt" Junkyu meletakkan jari telunjuk di bibirnya agar Lyra tidak melanjutkan kalimat negatif yang tidak menguntungkan bagi keduanya, "gausah dengerin omongan orang, gue gak punya maksud kayak gitu"

Lyra menendang kaki Junkyu dan mengenai tulang keringnya membuat Junkyu mengaduh kesakitan
"sekalian, biar orang-orang kasihan sama lo dan makin benci sama gue" ketus Lyra

"Lyra!" panggil Junkyu saat Lyra pergi begitu saja meninggalkannya. "argh! Sakit banget sial" gerutunya

Junkyu tetap mengejar Lyra karena ada yang ingin ia bicarakan selagi tidak sengaja bertemu dengannya, sebab kini sulit bertemu dengan Lyra setelah semua yang terjadi dan Lyra yang berubah menjadi pendiam dan tidak berperasaan, jadi sama galaknya seperti Jeno

The Curse of Losing YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang