10

220 13 14
                                    

Chanyeol membayar pesanan gofood yang sudah ia tunggu selama 15 menit di pos satpam sekolah, ia kembali ke ruangannya dan memakannya sendiri

Namun sebelum ia masuk ke dalam ruang konseling ia sempat melihat sosok Irene duduk di sofa dan saat ia menoleh ternyata benar, Irene tersenyum padanya

“silakan makan siang, Pak” ucap Irene dengan ramahnya

Chanyeol tersenyum kikuk, “iya Bu, mau juga?”

“Bapak aja, saya hari ini puasa”

Chanyeol menganggukkan kepalanya, ia mengambil tempat di samping Irene dan membuka makanannya

Hahh wanginya membuat siapa saja yang menghirupnya akan merasakan lapar saat itu juga

Lagipula, kenapa Chanyeol menawari makanan yang hanya ada satu, sudah pasti jika Irene tak akan menerima tawarannya. Jika Chanyeol membawa dua, Irene akan dengan senang hati menerimanya

“omong-omong, Bu Irene tumben ke ruang konseling? Ada apa?” tanya Chanyeol sembari sibuk menyiapkan makanannya

Irene duduk sedikit lebih jauh dari Chanyeol yang blak-blakan duduk di sampingnya, “saya tadi ngobrol sama Bu Jisoo, sama guru yang lain juga tapi sekarang pergi ke kantin semua”

“Bu Irene gak ikut? Saya jadi gak enak makan di depan Bu Irene kalo Bu Irene belum makan”

“oh gak usah dipikirin, saya udah makan tadi sebelum ke sini” bohong, Irene lapar begitu melihat betapa lezatnya makanan pesanan Chanyeol, “silakan dimakan, Pak, abaikan saya aja kalo anda gak nyaman”

Chanyeol menganggukkan kepalanya, ia juga tidak peduli sebenarnya mau makan di depan Irene atau di belakang, entah dirinya yang tidak peka atau tidak punya rasa sungkan karena makan di depan orang kelaparan

“Bu, saya mau bicara. Kalo cuman berdua di ruangan saya nanti gaenak jadi di sini aja, ada CCTVnya” ujar Chanyeol berterus terang

“iya silakan, Pak” ia jadi kikuk melihat Chanyeol makan di sampingnya

“Jeno” bisiknya, kemudian ia berbicara dengan normal sembari mengunyah makanan, “saya lihat tadi pagi wajahnya biru semua, ini sekolahan loh Bu bukan kelas tata rias”

Irene menghela napasnya pelan, “anak itu, semalam dia gak pulang. Gak tau kemana”

Chanyeol mengernyit, “dia gak punya temen?”

Irene menggelengkan kepalanya

“satu pun?”

Irene menganggukkan kepalanya

Chanyeol meneguk air gelasnya, “ahh, susah juga ya, selama ini dia gak punya teman, nanti saya carikan dia teman kalo ada yang cocok”

Irene menatap makanan Chanyeol yang terlihat lezat, namun ia terlanjur berkata tidak, lagi pula kenapa Chanyeol makan di hadapannya? Membuatnya ikut merasa lapar saja padahal ia sedang tidak ingin makan siang

“saya sudah capek ngurusin dia, biar dia sesuka hatinya. Kayaknya dia gak suka dikekang, tapi saya takut kalo dia melakukan sesuatu di luar pengawasan saya” ujar Irene selayaknya Ibu kandung

Chanyeol menatap Irene tanpa berkedip namun tidak lama ia tersadar, “biasanya anak cowo sih gitu, tapi jangan terlalu dibebasin nanti bahaya juga malah bisa salah pergaulan. Dia lagi masa puber kayaknya, sebebas dia aja tapi jangan lupa buat dinasehatin kalo sepertinya Jeno ngelakuin kesalahan”

Suasana tiba-tiba hening setelah keduanya terdiam, hanya ada mereka berdua di dalam ruangan, yang terdengar hanyalah detik jam dinding dan kecapan mulut Chanyeol yang sedang makan dengan lahapnya

The Curse of Losing YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang