31

125 8 2
                                    

"Permisi, Pak"

Merasa dirinya dipanggil karena ruangan sebesar ini hanya ada dirinya, menoleh dengan cepat saat seseorang mengetuk pintu ruangannya, ia menyipitkan matanya begitu melihat bayangan seseorang di balik pintu kacanya dan ia sangat mengenal tubuh jenjang itu sebab bertemu dengannya hampir setiap hari. Ia merapihkan mejanya terutama papan nama yang ada di ujung meja yang bertuliskan Kepala Sekolah

"ya, silakan masuk"

Karina membuka pintu dengan lantang, raut wajahnya sedang tidak bersahabat untuk hari ini dan tidak seperti biasanya, itu cukup membuat Suho bingung ditambah lagi seorang berpakaian jas hitam lengkap beserta tas berkas dan juga kacamata yang mengikuti Karina dari belakang

"ada perlu apa kamu ke sini, Karina?" tanya Suho berhati-hati

Karina yang sudah lelah hanya ingin duduk dan menyerahkan semuanya pada pengacaranya

Pengacara Kun, pengacara terkenal yang bekerja di bawah keluarga Karina, ia juga berteman baik dengan ibu Karina yang memiliki jiwa sosialita yang sangat tinggi dan juga lingkaran sosialnya yang tidak bisa diremehkan

"saya di sini ingin membantu Nn. Karina menyelesaikan surat pengunduran diri dari sekolah"

Suho membelalakan matanya dengan terkejut, "apa? Kenapa Karina ingin keluar, Pak? Apa alasannya?"

"Nn. Karina mendapat perilaku tidak baik dan tidak seharusnya Nn. Karina dapatkan, saya mendapat laporan jika Nn. Karina mengalami perundungan oleh 3 pelaku yang diakui Nn. Karina sendiri sebagai mantan temannya dari tingkat 3 di sekolah ini" jelas Kun

Suho tertawa, ia menyandarkan punggung di kursi kerjanya dan meluruskan kedua kakinya. "sekolah ini memang banyak kasus kayak gitu apalagi tawuran atau gak berantem, biasa sih anak cowo, maklum anak remaja, tapi kalo pembullyan sih kayaknya gak mungkin apalagi target korbannya Karina, gak ada yang berani sama Karina"

"saya ada buktinya jika anda ingin lihat" ucap Kun

Suho terdiam dan tidak mampu berkata-kata lagi saat Kun meletakkan ponsel milik Karina di atas meja dan ia hadapkan ke arah Suho

"video ini direkam oleh pelaku sendiri yang memiliki niat ingin menjual video dengan harga tinggi hanya untuk melihat Nn. Karina dirundung dan diperlakukan dengan tidak pantas, mereka memukul dan juga melontarkan kata-kata yang tidak layak untuk di dengar"

Suho menatap Karina yang tengah bermain dengan ponselnya yang baru. "Karina aset sekolah kami, dia gak boleh keluar"

Kun merogoh sesuatu dari dalam tasnya. "kalau begitu, ini ada syarat dan permintaan Nn. Karina" ia memberikan sebuah surat yang sudah ditandatangani oleh Karina dan menunggu Suho memberi tanda tangannya. "Nn. Karina ingin siswa yang bernama Mark, Mina, dan Yeri dikeluarkan diwaktu yang sama"

"tapi saya gak bisa melakukan hak itu, Pak. Saya gak punya kuasa lebih untuk mengeluarkan mereka" ujar Suho

Kun memberikan penanya, "tidak masalah, anda punya dua pilihan. Nn. Karina yang keluar dari sekolah atau murid anda yang tidak berguna, lagi pula walaupun jumlahnya banyak tidak ada satu pun dari mereka yang menyumbang piala dan suntikan dana di sekolah seperti Nn. Karina"

"apa berat buat bapak?" tanya Karina

Jelas berat bagi Suho, dia tidak bisa mengeluarkan mereka begitu saja seperti keinginan Karina, jika ada wali murid yang protes padanya karena mengetahui ada campur tangan di administrasi sekolah di belakangnya, semua pencapaiannya dan rahasia yang ia miliki selama ini akan hancur dan sia-sia

"tidak bisa begini, Karina. Keluarin mereka gak semudah itu" ujar Suho

Karina melirik sekilas, "kalau gitu biar saya yang keluar, mudah bagi saya masuk sekolah swasta yang lebih besar dan lebih terpandang"

The Curse of Losing YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang