Haruto baru saja selesai mandi, rambut basahnya ia keringkan dengan handuk kecil. Ia berjalan masuk ke dalam kamar sambil menggosok kepalanya dan langsung memilih kaos untuk dipakainya saat tidur
"semuanya udah pernah gue pakai, gue jadiin lap pel aja kali ya. Nanti gue beli lagi" Haruto bermonolog
Usai memakai kaos ia berjalan ke arah komputer dan memeriksa game online yang tidak ia matikan selama mandi
"waduuh, yang invite gue banyak amat dah, gue diem aja banyak yang gift apalagi live streaming coba? Bisa kaya mendadak gua, berapa nih yang kasih gift? 2 orang anjay lumayan"
Haruto sontak menunduk ketika ponselnya menyala terdapat notifikasi panggilan masuk dengan sebuah foto yang sangat mengejutkannya, "Anjing!" Foto Jaemin terpampang jelas di layar ponselnya karena mendapat telepon masuk, ia tidak ingat pernah menyimpan nomor Jaemin di ponselnya
"oi-ha-halo?" Haruto berhati-hati
"bukain pintu belakang"
Dan panggilan diputuskan begitu saja
"wuu, kalo gue gak punya masa depan gak gue bukain tuh pintu" gerutu Haruto
Haruto masih terkejut melihat Jaemin setelah membuka pintu belakang seperti melihat hantu, padahal ia sudah akan berniat membukakan pintunya untuk Jaemin. Jaemin langsung masuk begitu saja disusul dengan Jeno di belakang, sedikit merasa waspada jika Jeno memukul kepalanya lagi namun tidak
Haruto menyusul dari belakang setelah menutup pintunya namun keduanya malah menghalangi jalan Haruto di atas tangga
"Lyra gak ada di kamarnya" ucap Jaemin
Haruto mendorong keduanya agar bisa lewat, "emang belum pulang, siapa yang bilang udah?"
Haruto bergegas masuk ke dalam kamarnya dan kabur dari mereka berdua tapi Jeno menahan pintu yang hendak ia tutup
"dimana Lyra?" tanyanya
Haruto bergidik ngeri melihat Jeno sedang mode preman meski setiap Jeno datang ia selalu terlihat seperti preman
"mana gue tau, tunggu aja sampai jam 10, kalo belum pulang berarti diculik orang" Haruto menarik pintunya dan segera menguncinya. "lagian masih sore udah mampir aja lo maling, biasanya juga malem ke sini"
Jeno menyusul Jaemin di kamar Lyra, ia melihat Jaemin tengah duduk di tepi kasur sembari memegangi boneka kelinci dan sedikit memainkan telinganya
Jeno berdecih dengan sedikit kekehan kecil, "really? Lo main begituan?"
"at least i didn't ask for a hug" ucap Jaemin
Jeno mengepalkan tangannya
"kenapa lo gak berangkat tadi?" Jeno mengambil kursi dan mendudukinya, "Chanyeol kasih lo hukuman"
"gue males sekolah" ujar Jaemin
Jeno terus menatap Jaemin dengan tidak percaya dan Jaemin menyadarinya
"gue beneran males"
"sama siapa?" tanya Jeno seolah-olah tau apa yang dilakukan Jaemin
Apalagi selain berkelahi? Jeno lebih berpengalaman ketika berkelahi dibandingkan dengan Jaemin
Jaemin berdecak, "Sungchan"
Jeno tersenyum tipis, "bocah lemah itu? Lo apain dia?"
"banyak omong, rasanya pengen banget gue jahit mulutnya. Terakhir gue balapan sama dia, gue menang tapi taruhannya gak dikasihin ke gue"
"apa bendanya?" tanya Jeno
Jaemin menyeringai tipis, "cewenya"
Jeno tertawa, "gila lo, cewe gak berguna lo rebutin"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Curse of Losing You
Fanfiction˗ˏˋ On Going ˎˊ˗ Aku mencarimu, untuk menyatukan lagi apa yang seharusnya menjadi milikku