⚠️cw//tw⚠️
Happy Reading
"Akan selalu ada sudut nestapa di setiap hari yang rumit."
-Lembar Usang Bab 12-
"Hoi Bentala!! Akhirnya kamu datang juga!"
Sambutan teriakan yang dilontarkan oleh Reza--Ayah tiri Bentala berhasil membuat langkah Bentala terhenti. Debar jantung cowok itu berdegup dua kali lebih cepat. Napasnya tercekat dengan seketika.
Setelah nyaris seminggu ia tidak membuka butik, Bentala pikir pria itu tidak akan datang lagi. Tapi ternyata dugaannya salah. Reza bahkan sudah berulang kali bolak-balik hanya untuk memastikan kehadirannya.
Sementara itu, Reza langsung bangkit dari duduknya menghampiri Bentala dengan senyum sumringah. Akhirnya yang ditunggu-tunggu datang juga.
"Harusnya kamu meninggalkan kunci mobil kamu di sini, biar saya bisa menjual mobil kamu juga," kata Reza dengan enteng.
"Mau apalagi ke sini? Belum puas udah ambil uang Tala?" Bentakan memberanikan diri untuk bertanya. Ia ingin melawan.
"Mau apalagi, tentu aja untuk mempererat tali silaturahmi saya dengan kamu sebagai satu keluarga. Saya itu ayah tiri kamu. Seharusnya kamu tau lah maksud saya. Kamu tau, saya sudah empat tahun menganggur. Rumah saya di sana tidak terurus, saya juga kesulitan untuk makan. Kamu tega dengan Ayah nak?" ujar Reza.
"Tala... nggak peduli!! Pergi dari sini atau..."
"Atau apa?!" Reza meninggikan intonasi suaranya.
"Kamu berani mengancam saya?! Iya?! Hey tahu diri kamu itu! Saya ini ayah kamu! Kamu kalau tanpa saya, cuma anak yang ditelantarkan sama ibu kamu! Istri saya jadi gila kerja karena kamu!" Reza membentak Bentala.
"Ah saya lupa, saya dengar wanita yang pernah saya cintai sejak awal menikah sudah tiga tahun lalu meninggal. Hah..." Reza terkekeh miris.
"Kamu itu cuma membawa masalah! Istri saya meninggal pasti karena kamu! Kamu itu emang pembawa sial, harusnya kamu itu nggak perlu ada! Kamu itu—"
"CUKUP!!!" Bentala memekik. Ia muak mendengarnya.
"Berhenti buat salahin Tala! Tala nggak pernah salah!"
Reza berkacak pinggang seraya tersenyum miring. "Kamu bilang tidak salah?"
Dengan enteng pria itu menunjuk kening Bentala dengan jari telunjuknya.
"Kamu salah karena kamu hadir di dunia! Kamu itu perusak, dari awal pernikahan saya dengan istri saya menjadi kelam karena ada kamu! Jangan anggap diri kamu dapat bebas dari semua pernyataan ketidakbersalahan hadirnya kamu," tekan Reza.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lembar Usang [SELESAI]
Teen Fiction"Lembar usang ini akan menjadi saksi bisu hitam dan putih kehidupan." ft. Haechan & Renjun Persahabatan yang satu-persatu hilang, impian yang selalu ditentukan, ketakutan yang selalu terbayangkan, dan orangtua yang selalu menyalahkan. Tanukala men...