Bab 2 - Kelahi Waktu

645 77 38
                                    

please corect me if i wrong

Happy Reading (⁠ ⁠◜⁠‿⁠◝⁠ ⁠)

"Selalu ada kemungkinan tentang pertemuan yang telah lama tidak saling bertemu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Selalu ada kemungkinan tentang pertemuan yang telah lama tidak saling bertemu."

- Lembar Usang Bab 2 -

Dering jam weker terus saja berdering nyaring memekak di seluruh ruangan, bahkan suara dering jam itu bisa terdengar sampai ke bawah. Namun sepertinya sang pemilik kamar masih bermain jauh di negeri kapuk.

Derit pintu terdengar ketika pintu kamar Tanukala dibuka oleh sang Adik. Cahaya dari luar langsung memenuhi kamar. Dapat abel lihat sang Abang yang masih berbaring di bawah selimut tebal.

Perempuan yang kini sudah memakai seragam putih biru itu kontan melangkah untuk membangunkan Tanukala.

"Abang bangun, Papa di bawah udah tungguin Abang," kata Abel seraya mematikan jam weker.

Manik legam gadis itu menatap sendu wajah Tanukala yang terlelap. Terbesit rasa iba sekaligus pilu melihat Tanukala yang sampai saat ini masih terkungkung di bawah tekanan sang Papa.

"Abang bangun!"

"Bang Papa udah tunggu di bawah, bangun plis..."

Masih tidak ada jawaban dari Tanukala.

"Bang..."

Tak kunjung mendapatkan balas, ia menepuk-nepuk pipi Tanukala.

"Bang plis bangun."

Menit kemudian terdengar helaan napas jengah dari depan pintu. Sontak Abel menoleh ke belakang. Ia tertegun di kala melihat sang Papa.

Lelaki yang memakai kacamata itu melangkah. Sontak Abel menjauh dari kasur Tanukala. Wajahnya tertunduk dalam. Ia tanpa segan mengambil gelas di atas nakas untuk kemudian tanpa aba-aba mengguyur Tanukala.

Kedua kelopak mata Tanukala langsung terbuka, ia gelagapan seraya terbatuk kecil.

"PEMALAS!! SUDAH JAM BERAPA INI?! MAU SAMPAI KAPAN KAMU MALAS SEPERTI INI TANU?!!" bentak Hevan.

"Pa.." Tanukala langsung terduduk.

Pening di kepalanya masih terasa. Pasalnya sejak semalam ia benar-benar merasakan sakit kepala yang hebat dengan rasa sakit sekaligus panas di dalam tubuhnya. Akibat dari itu Tanukala baru bisa tidur pada pukul empat pagi dini hari.

"KAMU ITU KENAPA SEMAKIN HARI SEMAKIN MALAS SIH?! SUDAH SEMESTER TUJUH TANU!! KAMU HARUS BISA SKRIPSI LEBIH CEPAT!"

"Harusnya pagi ini kamu sudah ke kampus! Minta acc sama dosen penguji agar sempro yang kamu lakukan itu bisa diterima!! Bukannya malah tidurrrr mulu!! Nggak berguna!"

Lembar Usang [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang