Panas matahari sangat terik, hal itu membuat Freen tampak kesal dengan cuaca yang sangat panas, ditambah manager memintanya untuk membeli rujak. Bayangkan, Freen yang sudah merasa nyaman di dalam cafe yang ber-AC tapi tiba-tiba manager nya menyuruhnya membeli rujak disaat cuaca membakar kulitnya.
Sepanjang perjalanan menuju ke cafe sambil menenteng sekresek rujak, Freen memasang wajahnya yang terlihat sangat bete. Dengan langkah cepat ia langsung masuk ke dalam cafe, Freen menghembuskan nafasnya begitu udara AC menyambutnya. Tanpa ingin membuang waktu, Freen bergegas memberikan rujak tersebut kepada manager nya.
Hari libur tentunya adalah hari berleha-leha namun tidak untuk Freen, di hari libur ia akan bekerja paruh waktu di sebuah cafe. Freen melamar pekerjaan di cafe yang bernama Nycto Cafe, dia mendapatkan informasi tentang lowongan kerja dari Nam yang tidak sengaja menemukan poster di dekat rumahnya.
Freen baru beberapa hari bekerja di Nycto Cafe yang terbilang elite dan masih baru di buka sebagai Batista, untuk menghidupi dirinya sendiri karena Freen tidak tinggal bersama kedua orang tua nya sehingga ia harus mendiri. Selain itu, tabungan Freen semakin menipis karena terlalu sering menghamburkan uangnya tanpa sadar.
Pakaian Part Time.
Mengenakan Relaxed-Fit cotton shirt dengan lengan yang di gulung ditambah Denim V-Neck waistcoat, dan celana Belted Pleated Wide-Leg Denim Trouser.
Freen kembali ke tempatnya, ia membuka Rompi nya karena merasa gerah akibat membelikan atasannya rujak. Matanya melirik kesana-kemari, melihat pelanggan yang mulai berdatangan dan langsung di sambut oleh pelayan. Pelanggan mulai memesan menu mereka dan setelah itu baru lah Freen membuatkan pesanannya.
Kring!
Suara pintu dibuka sebagai penanda orang masuk ke dalam cafe. Freen mulai memasukkan expresso yang sudah ia buat ke cangkir kemudian menuangkan susu secara perlahan ke cangkir expresso dan terakhir foam, jadilah kopi latte. Dengan senyuman ramah, Freen memberikan pesanannya kepada pelanggan yang meminta di take away.
"Freen, tolong antarkan pesanan ini ke lantai 2."
Ucap Jaja kepada Freen yang seketika mengerutkan keningnya. Tugas mengantar dan mencatat pesanan adalah tugas pelayan, dan lagipula jika dia yang mengantar, siapa yang akan membuatnya pesanannya.
"Pergi lah Freen, aku yang akan menggantikan mu."
Ucap manager (Heng) sambil menunjuk ke para pelanggan yang terbilang cukup ramai dan pelayan mondar-mandir memberikan pesanan. Freen menggangukkan kepalanya mengerti kemudian membawa pesanan tersebut menuju lantai 2.
Sebenarnya Freen tidak pernah ke lantai 2 yang berada di cafe ini karena lantai 2 adalah ruangan khusus tamu VIP yang terbilang adalah orang-orang kaya. Begitu sampai, Freen terpukau melihat ruangan VIP. Di kelilingi oleh kaca yang menampilkan pemandangan di luar yang memanjakan mata, terlihat menyejukkan suasana.
KAMU SEDANG MEMBACA
MONSTER [COMPLETED]
Random⚠️DILARANG KERAS PLAGIAT, REPOST, REMAKE ATAU JIPLAK DALAM BENTUK APAPUN. She's a crazy girl || BECKFREEN. Original story by Exterly!