21

1.3K 226 23
                                    

Kelopak mata yang sadari tadi terpejam kini mengerjap-ngerjap perlahan, berusaha menyesuaikan dengan cahaya di sekelilingnya. Perlahan manik coklatnya terbuka sempurna, atensinya bergerak ke kanan-kiri. Manik coklatnya menatap wajah gadis yang kini menggendongnya, bayi itu menatap bingung ke Becky.

Tangan mungilnya terangkat keatas, menyentuh wajah Becky. Mulutnya membulat kemudian bayi itu tersenyum kegirangan tanpa sebab, bahkan bayi itu tidak menunjukkan tanda-tanda rasa takut malah sebaliknya ia malah merasa senang. Tangan mungilnya terus-menerus menyentuh wajah Becky yang sedang mengemudi, sangat aktif terkesan tidak bisa diam seperti sedang menepuk-nepuk pipinya.

Sepanjang perjalanan ditemani oleh suara bayi yang tidak bisa diam sebentar saja, tapi anehnya bayi itu tidak menangis. Padahal jika bayi itu akan menginjak dewasa, pasti akan menangis karena akan menyadari bahwa saat ini dirinya sedang di bawa orang asing yang baru saja di temui seolah-olah seperti penculikan. Dan Becky sama sekali tidak peduli dengan pergerakan-pergerakan bayi itu yang selalu menyentuhnya seakan mengajak Becky untuk bermain bersama.

"Naughty."

Ucap Becky memberhentikan mobilnya ketika sudah sampai di mansion baru yang ia beli. Tangannya terangkat menahan tangan mungil itu dan membuat pergerakan bayi itu berhenti sambil menatapnya, kemudian Becky mengancing bajunya sendiri akibat ulah bayi itu yang membukanya. Becky keluar dari mobilnya sambil menggendong bayi tersebut, melangkahkan kakinya masuk kedalam.

"Ma~Ma~"

Becky melirik kearah bayi yang berada di gendongannya, ia semakin mempererat gendongannya karena sadari tadi bayi itu ingin berpindah dengan kedua tangan yang terulur lurus menatap ibu nya. Dengan perlahan Becky menuruti permintaan bayi tersebut, ia berjalan mendekati Freen yang sedang duduk di kursi dengan borgol yang mengunci kedua tangannya di belakang serta tali yang mengikat dirinya, ditambah mulutnya terbekap kain.

"Batalkan pertunanganmu dengan Marissa dan kembali kesini. Jika tidak, bayi mu dalam bahaya."

"Heng, lepaskan dia."

Lanjut Becky tanpa menunjukkan ekspresi apapun. Ia berjalan menuju kamarnya bersama dengan bayi tersebut. Heng menampilkan ekspresi bersalahnya sekaligus tidak enak kepada Freen, ia kemudian perlahan melepaskan ikatan serta borgol yang membuat Freen tidak bisa berbuat apa-apa. Freen langsung bangkit, berniat untuk berbicara dengan Becky namun ditahan oleh Heng.

"Dia saat ini tidak ingin di ganggu. Kamu bisa berbicara dengannya ketika sudah melakukan apa yang dia minta."

Ucap Heng menasehati Freen yang terlihat sedang gelisah, tidak baik-baik saja. Heng membawa Freen menuju rumah Marissa, lebih tepatnya menemani Freen agar tidak berbuat macam-macam yang dapat membahayakan dirinya sendiri.

***

Becky terdiam di dalam kamarnya, matanya memperhatikan setiap gerakan yang dilakukan bayi itu. Kemudian secara mengejutkan, bayi tersebut mulai meraba-raba sudut mata Becky yang langsung menghindar. Bayi itu melihat ada sedikit butiran air yang ingin keluar dari mata Becky jadi bayi itu ingin mencoba menyentuhnya tapi tentu saja Becky menolaknya secara terang-terangan.

Tiba-tiba Becky menyerahkan wajahnya dengan suka rela ketika melihat bayi itu ingin menangis. Kedua matanya terpejam menikmati setiap sentuhan tangan mungil itu mengelus wajahnya, terasa halus serta menghangatkan. Kemudian Becky membiarkan bayi itu terbaring, ia mulai menggesek-gesekkan hidungnya dengan hidung bayi itu. Ruangan kamar di penuhi suara tawa yang terdengar bahagia dari bayi itu.

Hingga bayi itu terdiam dengan kedua mata yang terpejam damai, ia menjadi tenang ketika terlelap. Jari telunjuk Becky digenggam oleh tangan mungilnya, Becky tersenyum kecil tapi itu tidak berlangsung lama ketika mendengar tanda-tanda kepulangan Freen dan Heng.

MONSTER [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang