Typo bertebaran
Jadi minta tolong guy's jika sekiranya dapat boleh banget ditandai. 😊😊😊
=====================
Sesuai janji semalam, hari ini Ai akan memilihkan jas baru untuk Izana dan kini keduanya tengah berada di Mall untuk tujuan itu. Usai sarapan tadi, keduanya langsung berangkat.
Tapi entah keberuntungan atau kesialan. Ai kembali dipertemukan dengan orang yang sangat tak ingin dirinya lihat.
Celine dan Sara entah nongol dari mana gitu, tiba-tiba saja keduanya kini tengah berada di tempat yang sama dengan dirinya. Mana Izana izin ke toilet lagi.
"Huh, lama tidak berjumpa." Sapa Celine yang terdengar tak ramah di telinga Ai.
"Hm"
"Lo cuma bergumam doang? Serius? Kita bahkan sudah lama tidak bertemu. Terakhir kali bertemu pun saat acara reuni dan itu tak berakhir baik karena kesalah pahaman dan sekaran Lo minat balas dendam gitu?" Celine kembali berucap.
"Ngomong apa sih orang ini?" Batin Ai tak habis pikir. Apa hubungannya coba. Lagian ngapain sih pakai muncul dan bahas kayak gitu segala begitu. Kek gak ada pembahasan lain yang lebih penting aja. Gak jelas banget gitu loh.
"Lo jadi sombong ya." Celetuk Sara tiba-tiba.
"Ya, lagipula orang sepertinya mana pernah ngerti pergaulan." Timpal Celine.
Ai yang malas mendengar kicauan gak jelas keduanya memilih untuk diam saja. Rasanya terlalu sayang untuk membuang-buang tenaganya untuk berbicara dengan spesies kayak Celine dan Sara yang gak jelas jadi orang.
"Lo denger gak sih kita ngomong?" Kesal Celine yang merasa jika Ai sedari tadi tak memperhatikan omongannya dengan Sara.
"Sayang, kok gak nyari tempat duduk?" Tanya Izana yang baru saja kembali dari toilet. Ia masih belum menyadari keberadaan Celine dan Sara. Biasa, matanya emang suka fokus ke istri doang. Yang lain mah kayaknya dianggap patung aja.
"Gak sempet"
"Hm?"
Izana mengikuti lirikan mata istrinya. Dirinya baru menyadari jika tidak hanya mereka berdua yang tengah berdiri di situ melainkan ada tambahan orang.
"Mau bicara dengan mereka?"
"Ak-"
"Tidakkah kamu harus memperkenalkannya pada kami?" Tanya Sara yang memotong ucapan Ai. Sedari tadi kedua perempuan itu terus saja menatap Izana.
"Kenalkan kami teman dari Waier. Aku Sara dan ini Celine. Kita sudah pernah bertemu sebelumnya di acara reuni. Salam kenal." Ucap Sara semangat. Tangannya terangkat untuk mengajak Izana bersalaman.
Izana tak menggubris sama sekalian. Sedari tadi saat Sara mengoceh pun dirinya sudah tak memperhatikan.
Lama tak mendapat respon membuat Sara akhirnya menarik kembali tangannya.
"Bukankah anda sedikit tak sopan Tuan?" Tanya Celine yang melihat uluran tangan Sara tak digubris.
Sama seperti Sara, Celine pun tak mendapat tanggapan sama sekali dari Izana.
"Apakah teman anda memang sangat sombong? Waier, harusnya anda sedikit mengajari sopan santun kepada teman anda itu." Sindir Celine yang sebenarnya juga sudah kepalang malu karena sedari tadi tak mendapat respon apa-apa dari Izana.
"Dia bukan teman saya."
"Lalu?" Tanya Sara yang sedari tadi terus saja menatap Izana. Agaknya mungkin perempuan itu memiliki ketertarikan khusus pada Izana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Memilih Menjadi Villainess
Acak"Jika mereka menggapku villain dikehidupannya bukankah aku akan menjadi orang yang kejam jika tidak merealisasikan anggapannya itu?" "Huuwah... Tokek bulu itu yang mendekatiku lebih dulu dan menggangguku. Bisakah kamu membantuku menyingkirkannya say...