Siulan yang kemudian disusul senyuman tengil makhluk di depannya, menggugurkan pertahanan Erine. Gadis itu marah, berang bin murka. Merasa ada kesempatan Erine memilih meluapkan emosi yang sudah susah payah ia tahan.
NYICIPIN!!! Dia pikir aku makanan!!
Erine berbalik,melenggang pergi. Hatinya panas. Otaknya mendidih. Bisa hanya tinggal nama si siluman mesum itu jika Erine tetap berada di sini.
Oline meringis kesakitan. Bahkan kepalanya terasa pusing. Parahnya lagi ia tak sanggup untuk sekedar berdiri.
Shit!!!
Hanya hatinya yang sanggup mengumpat.
Untuk seseorang yang baru di Bisallam, Oline sangat amat salah mencari masalah dengan seorang Erine.
Erine memang sabar tapi kesensitifan dan ketidaksukaannya terhadap kaum laki-laki mengikis kesabaran Erine berkali-kali lebih cepat.
Erine itu sangat amat sensitif tentang apapun yang menyangkut kaum adam. Jika laki-laki yang tidak bersalah kepadanya saja bisa ia benci tanpa sebab apalagi yang jelas-jelas bersalah. Tak perlu ditanyakan lagi apa yang Erine perbuat.
Selain sebagai ketua BKS dan anggota BES Erine adalah seorang yang aktif di kegiatan beladiri. Ketika tingkat I Erine sudah mencapai sabuk putih pencak silat, pada tingkat II Erine sudah mencapai sabuk hitam taekwondo, dan pada tingkat III sekarang ini Erine aktif menjadi bagian dari pelatih beladiri Bisallam. Sudah tertebak bukan bagaimana rasanya menjadi Oline!
Iya... Mengenaskan...
Erine membuang nafasnya kasar kemudian tersenyum kecut. Tak lama gadis itu bersiul tenang. Siul yang sama persis dengan yang Oline lakukan.
Oline masih meringis memegangi dadanya. Meski langkah kaki Erine sudah tak terdengar tapi siulan gadis itu masih terdengar. Terdengar jelas. Jelas-jelas sangat mengejek bagi Oline.
Shit!!!
Shit!!!
Shit!!!
Berkelahi adalah rutinitas Oline setiap hari. Tak jarang geng motornya ribut dengan geng motor lain. Babak belur adalah hal yang jarang Oline alami karena ia lebih sering menang daripada kalah. Dari kecil Oline sudah terbiasa mengikuti beladiri, hingga waktu SMA kelas 1 ia berhenti. Ia lebih menikmati mengasah kemampuannya di jalanan. Tanpa wasit dan tanpa kehati-hatian. Bebas dan lepas.
Bahkan Oline pernah dikeroyok oleh orang yang tak dikenalnya hanya karena masalah saling menyalip di jalan raya. Rasa sakit sudah biasa ia terima. Tapi kali ini ada yang berbeda. Pukulan gadis itu begitu bertenaga, membuat dadanya sesak. Mungkin saja tulang rusuknya ada yang patah. Detak jantungnya terasa luar biasa cepat.
Rasa sakitnya bukan hanya diluar tapi lebih menyakitkan di bagian dalam. Baru kali ini Oline tumbang karena perempuan. Bahkan rasa sakit dari pengeroyokan yang pernah ia terima tidak ada apa-apanya jika dibanding rasa sakitnya yang sekarang.
Tangan Oline gemetar meraba kakinya. Nyeri, sakit, berdenyut. Oline tak pernah sesakit ini karena sebuah tendangan. Oline tak sanggup menyentuh kakinya. Rasa sakitnya bukan main saat tersentuh. Kinerja otaknya memerintahkan kakinya agar bergerak tapi nihil. Oline memejamkan mata erat. Mungkihkah kakinya patah? Terus nanti bisa jadi lumpuh? Kakinya tak bisa ia gerakkan.
Oline menggulingkan tubuhnya hingga terlentang. Matanya menutup erat. Sial!!! Hanya untuk berguling saja rasanya Oline setengah mampus menahan rasa sakitnya. Ada apa gerangan? Apa yang barusan terjadi?
Oline diam. Mengumpulkan sisa-sisa tenaga dan mencoba mengatur nafas dengan benar.
Tangan kirinya bergerak pelan, meraba perut bagian atas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia! Adalah Ujian ||Orine|| SELESAI||
FanfictionTidak membuat masalah, bukan berarti terhindar dari masalah. Masalah lebih sering datang saat-saat... Saat-saat siempu hidup lagi pengen santai. Erine memiliki jalan hidup yang lurus meski tak semulus aspal, tapi tidak terjal. Sayangnya jalan lurusn...