.
Bab ini full btw, tanpa potongan... Tapi tetap di up di dua tempat... Disana dan disini tidak ada bedanya...😏.
"Sudah berapa lama?"
Keheningan kamar yang sebelumnya sunyi senyap jadi engap saat Levin melemparkan pertanyaan yang sudah ditahan-tahannya.
Dia awalnya mau masa bodoh, apalagi mereka juga gak lagi dalam interaksi yang akrab. Lebih kayak lagi musuhan walaupun gak berantem secara nyata.
Tapi dasar persabatan mereka itu sudah lama dari masih bocah hidup tanpa beban malah, jadi ya Levin gak bisa untuk secuek itu.
Sebaiknya memang dia tetap harus mengingatkan.
Larry memutar tubuhnya saat mendengar Levin ngomong. Dia mau mastiin kalau Levin memang ngomong sama dia. Walaupun di kamar ini memang cuman berdua, Larry tak yakin Levin berbicara dengannya. Siapa tau ngomong sendiri.
Apalagi hubungan keduanya sudah hampir satu bulan ini merenggang. Jarang bertegur sapa. Jika satu dikamar yang lain lebih milih keluar. Balik ke kamar kebanyakan buat numpang tidur doang. Padahal dulu aktifitas Larry kebanyakan di kamar.
Nggak enak banget sih rasanya tapi mau gimana lagi. Terlanjur egois dengan pikiran masing-masing. Jika tak lagi sejalan maka saling tidak mengganggu satu sama lain adalah jalan terbaik.
"Apa?" Tanya Larry bingung karena Levin menatapnya datar.
"Kalian berdua sudah berapa lama menjalin hubungan?"
"Hubungan?! Maksud kamu?"
"Kamu sama Delyn sudah berapa lama menjalin hubungan??" Ulang Levin perlahan, keliatan masih mencoba sabar
"Aku gak menjalin hubungan apa-apa!" Tegas Larry
"Terhitung sudah dua kali aku ngeliat kalian berdua ngobrol hanya berdua."
"Itu cuma ngobrol Vin." Larry kembali membalik tubuhnya berkutat dengan coretannya di atas meja, sekarang dia membelakangi Levin.
"Hanya ngobrol?? Termasuk nyenderin kepala juga hanya ngobrol?!"
Larry diam, tapi jari-jarinya meremas pen di tangannya dengan kuat, dengan sedikit membuang nafas, dia kembali berbalik.
"Masih mau ngelak?"
"Itu gak seperti yang kamu pikirkan!"
"Oya? Dan apa menurut kamu yang aku pikirkan!!"
Levin berdecak saat Larry diam "Kalian sudah kelas tiga, bentar lagi lulus. Jangan mengotori nama baik kalian dengan melanggar aturan!"
"Aku gak pacaran sama Delyn."
"Pacaran atau gak hanya kalian yang tau. Mau jujur atau bohong itu juga urusan kalian. Tapi jelas!! Interaksi yang kalian lakukan itu melanggar aturan disini!" Tandas Levin.
"Vin~"
"Mau kalian pacaran, hts an ataupun cuman temenan... Kamu lebih tau Larr interaksi antara siswa dan siswi secara berlebihan, intens bahkan pegang-pegangan itu gak boleh disini!"
"Aku gak pernah belebihan!"
"Bukan gak berlebihannnya yang gak boleh disini Larr. Kamu tau itu!" Tegas Levin
"Sampai hari ini semua masih tersimpan rapi kan! Jadi cukup sampai disini. Lanjutkan terserah kalian mau ngapain tapi setelah lulus. Karena sekali lagi aku ngeliat ataupun ada yang ngelapor aku gak akan diam lagi dan gak akan nutup-nutupin juga. Kalian berani berbuat, jadi silahkan ambil tanggung jawab."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia! Adalah Ujian ||Orine|| SELESAI||
FanfictionTidak membuat masalah, bukan berarti terhindar dari masalah. Masalah lebih sering datang saat-saat... Saat-saat siempu hidup lagi pengen santai. Erine memiliki jalan hidup yang lurus meski tak semulus aspal, tapi tidak terjal. Sayangnya jalan lurusn...