"Apa?? Mereka berkelahi??"Kimmy mengangguk-angguk cemberut. Kimmy baru saja menerima panggilan dari Indira tentang dimintanya kehadiran dirinya dan tiga temannya di ruang kedisiplinan yayasan.
Erine yang baru saja keluar kamar mandi penuh semangat menyambut pagi menjadi loyo seketika saat mendengar berita dari Kimmy.
"Baru juga dua hari hidup damai," komentar Erine sambil menata diri.
[BRAK]
"EE BUSET!! Kalo ngajak beramtem ngomong!!" Kimmy menyisingkan lengam bajunya menatap Delyn tajam.
Delyn nyegir, gak sengaja sebenarnya. Hanya terlalu bersemangat ketika membuka pintu. Jadinya gitu deh.
Lanna mengikuti dengan damai di belakang Delyn.
"Pacarmu Rin bikin ulah apalagi itu?" Tanya Lanna yang sudah santai dikasur Erine.
Erine mendelik tak suka.
"Eh tapi gosipnya, Oline ribut sama geng Raka ya?"
"Buset Lyn, ini masih pagi loh udah dapat gosip aja," komentar Kimmy takjub.
"Makanya jangan kebo," balas Delyn tajam
"Shuuutt!!" Lanna memeloti keduanya. Tak akan ada habisnya jika dibiarkan.
"Rin," panggil Lanna.
Erine berbalik menatap ketiganya bergantian "Aku gak tau apa-apa. Apa yang kalian harapkan?"
"Hubungan kalian gak ada kemajuan gitu?" Tanya Delyn sambil nyegir.
Erine memutar matanya malas. "Gak usah mulai. Kalau hubungan kamu sendiri aja gak jelas." Balas Erine
"Hah?" Delym mengerjab. Wajah cantiknya terlihat kosong tanpa ekspresi. Kaget dia.
Lanna dan Kimmy saling pandang
"Ini... Apa yang kita lewatin?" Tanya Kimmy penasaran
"Itu Delyn kemarin berduaan sama Abi,"
Delyn mengerjab-ngerjab terperangah.
"Abi?? Abimanyu?" Lanna memastikan
Erine mengangguk.
"Hillary Abimanyu??" Kimmy menatap Delyn horor, kemudian menatap Erine meminta konfirmasi.
Erine kembali mengangguk.
"Gila.... Gila.... Ini diluar bmkg. Delyyyynnn kok gak cerita??? Tega banget sih!!!" Teriak Kimmy.
"Ini dari awal aku yang pusing mikirin cowok. Kok kalian yang pada punya gebetan duluan," Lanna melengos, mengasihani diri sendiri.
"Heh! Bentar... Bentar. Kok jadi aku??" Delyn menunjuk dirinya bingung.
Poor Lanna karena terabaikan.
Kimmy ikut bingung kemudian natap Erine.
"Kamu kemarin berduaan sama Abi di ruang kesehatan yayasan ngapain?" Tanya Erine.
"Oalaaaah" Teriak Delyn heboh bin lega. Soalnya seinget-inget dirinya, dia tidak ada berbuat macam-macam yang bisa menimbulkan gosip. Makanya tadi kaget waktu Erine bilang begitu.
"Aku loh cuman bantu Abi. Anak itu darah rendahnya lagi kambuh. Tim kesehatan kemarin kan lagi ke kota buat belanja obat-obatan." Jelas Delyn.
"Berduaan??" Tanya Erine.
"Ya gimana, aku kan kemarin giliran piket. Pas keliling lihat Abi hampir jatuh di depan ruang kesehatan ya aku bantu."
Erine manggut-manggut. Bangga pada diri sendiri karena berhasil mengalihkan perihal Oline.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia! Adalah Ujian ||Orine|| SELESAI||
FanfictionTidak membuat masalah, bukan berarti terhindar dari masalah. Masalah lebih sering datang saat-saat... Saat-saat siempu hidup lagi pengen santai. Erine memiliki jalan hidup yang lurus meski tak semulus aspal, tapi tidak terjal. Sayangnya jalan lurusn...