|45|| Amarah itu mematikan hati

280 37 0
                                    

"Apa yang bakal lo lakuin?" Regie ikut cemas meski bukan dirinya yang berada dalam skandal. Tapi jika tidak beruntung, nasibnya mungkin tidak akan jauh berbeda.

Oline menatap dalam, tangannya meremas kuat tiga foto yang diterimanya. Apa mimpinya tadi malam hingga pagi ini dikagetkan dengan fotonya dengan Erine yang tertempel di mading.

Ini menjadi pukulan yang telak saat semuanya sedang baik-baik saja. Damai-damai saja.

Tak bisakah semesta membiarkan waktu yang tenang dan bahagia ini lebih lama?

"Yayasan gak mungkin tinggal diam tentang masalah ini," Larry... Orang yang memberitahu Oline tentang keberadaan foto-fotonya yang tertempel di mading ikut panik.

Foto-foto itu sudah dicabutnya, namun banyak anak yang sudah melihat jadi hampir tidak ada artinya. Namun tetap saja dia tidak membiarkan foto-foto itu terpajang disana meskipun semua orang sudah melihat.

"Terlebih ini Erine. Seseorang yang menjabat sebagai ketua kedisiplinan siswa. Hukuman itu gak mungkin ringan Lin," Ucap Larry lanjut.

"Foto itu juga tertempel di mading asrama putri," Regie menggoyangkan ponselnya. Menunjukkan room chatnya dengan Kimmy. "Foto yang sama," Lanjutnya

Oline masih termenung diam, ujian kelulusan hanya tinggal menunggu hari, siapapun yang memiliki foto-foto itu tidakkah bisa menunggu, setidaknya setelah mereka selesai ujian!

Sialan!! Maki Oline dalam hati dengan segala kewarasannya





===





Jarum jam baru bergerak menuju ke angka tujuh. Namun banyak kepala yang sudah pusing tujuh keliling. Bahkan yang tidak berhubungan pun ikut pusing. Bukan karena kepo dan pengen tau, namun memang karena peduli. Salah satunya adalah Nachia, yang ikut dibuat pusing pagi ini.

"Kenapa kamu tega ngelakuin itu?"

"Ngelakuin apa?"

"Jangan pura-pura bodoh. Aku tau kamu orang yang nempel foto Oline dan Erine ke mading."

"Nachia!! Jangan keterlaluan ya! Kamu gak seharusnya asal nuduh."

"Jangan-jangan dulu kamu juga yang ngelaporin kalau kak Indira ada hubungan sama Mada. Kamu juga yang mata-matain mereka terus ngelaporin kan!

"Kenapa kamu semakin ngelantur. Setidaknya buktiin semua yang kamu tuduhkan. Jangan ngomong doang!"

"Minggu lalu aku ngeliat kamu otak atik hp Levin di ruang BKS."

"Terus apa hubungannya?"

"Levin sudah mengakui kalau dia yang ambil foto itu, tapi Levin bersumpah kalau dia gak nyebarin hubungan Erine sama Oline!"

Pagi ini Nachia dihubungin sama Levin. Si wakil kedisiplinan siswa itu tiba-tiba menjelaskan tentang dirinya sendiri. Tentang dia yang menyimpan foto Oline dan Erine, hingga niat awal tujuan dari memiliki foto-foto itu.

Cowok itu meminta Nachia membantu mencari tau, siapa dalang dari kegemparan pagi ini. Siapa yang sudah mengambil foto-foto dari ponselnya.

Sebagai satu-satunya ratu gosip tanpa pernah ketinggalan berita, Levin berharap Nachia dapat membantu.

"Kamu suka ya sama Oline?"













===


Waktu terus berputar, membuat perasaan yang pada dasarnya kalut dan resah itu semakin berdebar. Tidak ada panggilan dari pengurus kedisiplinan justru membuat mereka semakin tidak karuan. Pasalnya rasa tenang ini bukan menenangkan malah semakin mencekam.

Dia! Adalah Ujian  ||Orine|| SELESAI||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang