Hai hai.... Apa kabar gaes????Lama ye?? Sorry 😔
Sakit gue teh 4 harian mana kerjaan pas buanyak buanyaknya , terus sabtu minggu milih mudik, memulihkan diri....
.
.
.
.
"Ya mau gak mau kita gak bisa kayak gini terus Larr.""Ya aku harus gimana Vin? Mereka gak dengerin omongan aku. Mereka lebih dengerin omongan kamu!"
"Ya makanya kamu yang lebih tegas."
"Aku kurang tegas apa? Apa aku harus marah-marah setiap latihan? Apa harus teriakin mereka satu-satu supaya serius latihan!! Mereka bukan anak kecil Vin!!"
Tim basket sekolah semakin mendekati kompetisi bukannya semakin kompak malah hubungannya semakin renggang. Setelah pelatih menunjuk Larry sebagai kapten menggantikan Levin, yang pelatih sendiri tidak memberitahu alasan pergantian itu membuat sebagian anggota tim tidak terima.
"Ya kamu perigatin aja lah! Yang gak mau ikut latihan bisa keluar."
"Kamu serius ngomong kayak gitu? Itu bukan tegas tapi egois!!"
"Itu cuma gertakan Larr"
"Kalau mereka akhirnya nganggep serius dan beneran milih keluar!! Tim basket kehilangan setengah pemainnya"
Larry berdecak, tak habis pikir bagaimana cara berpikir Levin yang bisa seenak jidatnya menyuruh keluar anak basket.
"Lagian mereka berpihak ke kamu. Harusnya kamu juga bantu ngasih pengertian ke mereka bulan malah diam."
"Lo kok kamu malah nyalahin aku!!"
"Ya kenyataannya gitu Vin. Mereka berpihak ke kamu dan kamu juga mendiamkan itu. Otomatis mereka mengira kamu setuju dengan apa yang mereka lakukan."
"Lar kamu bercanda!! Kamu yang gak bisa memimpin tim kenapa jadi nyalahin aku!!"
"Sekarang aku tanya! Kenapa kamu selalu diam aja saat mereka mogok latihan? Kenapa kamu diam aja saat mereka main kasar saat mereka mau latihan?"
"Loh emang salah aku diam?? Aku ngasih kamu ruang, ngasih kamu waktu supaya kamu bertindak. Ntar kalo aku ikut-ikutan kubu sebelah malah nuduh aku gila jabatan."
Levin berdecak menatap Larry sengit.
"Alasan kamu gak masuk akal Vin!! Kubu sebelah mana yang kamu maksud?? Kamu pikir mereka semata-mata berpihak ke aku? Yang nerima keputusan pelatih??"
Larry balas menatap Levin tak kalah sengit. Tak terima dia dengan apa yang dituduhkan Levin ke teman-temannya. Jelas mereka tidak berpihak ke siapapun. Mereka hanya mengikuti keputusan pelatih.
"Kamu seharusnya lebih dari tau!! Mereka gak mungkin nuduh kamu kaya gitu!! Atau jangan-jangan..." Larry memicingkan tatapannya "Diam-diam kamu emang gak terima aku yang dipilih pelatih jadi kapten??"
"Jangan asal nuduh ya Larr"
"Kamu picik Vin!! Egois!!"
Levin berdecak "Kalo gak bisa mimpin mundur Lar! Ngapain menuduh orang lain yang nggak-nggak!!"
Larry menggeleng tak percaya, dia menatap kecewa Levin. Larry beranjak keluar kamar dengan bantingan pintu yang keras.
.
.
.
.
Regie melongo saat membuka pintu. Di Depannya ada Larry anggota Bks dengan muka kusut penuh dendam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia! Adalah Ujian ||Orine|| SELESAI||
FanfictionTidak membuat masalah, bukan berarti terhindar dari masalah. Masalah lebih sering datang saat-saat... Saat-saat siempu hidup lagi pengen santai. Erine memiliki jalan hidup yang lurus meski tak semulus aspal, tapi tidak terjal. Sayangnya jalan lurusn...