Thank you for y'all support as always
Cerita ini gak akan berlanjut tanpa dukungan kalian semua.Here's the new chap, enjoy
——————————START——————————
"Ibu bilang ke Omi kalau kita akan menikah," kata Atsumu menutup wajahnya dengan bantal sofa yang ada di rumah Osamu.
"Oh selamat," ujar Osamu datar sembari meletakan segelas teh hijau hangat di meja yang ada di depan sofa.
Atsumu mengangkat kepalanya dan menatap Osamu kesal,"Bukan itu!" Cecar Atsumu.
"Itu lebih baik bodoh, bersenanglah Ibu mau bantu lo. Gue yakin biayanya tidak akan sebesar saat kalian keluarin biaya sendiri nanti," tutur Osamu membuat Atsumu tidak lagi menapakan wajah kesalnya. Atsumu menghela nafas dan melihat nanar bantalnya.
"Gue cuma mau dia disini terus, gak harus seminggu dua kali di rumah kadang juga dua minggu sekali, kayak, gak ada perbedaan jadi buat apa nikah," kata Atsumu dengan perasaan yang terasa sesak.
"Tsumu, mau gimanapun, Sakusa tetaplah Sakusa," tutur Osamu membuat Atsumu menatap kearahnya,"Sakusa tetap Sakusa yang cinta sama lo, bahkan sekarang mau jadi suami lo, kalian bakal nikah. Ikatan itu gak main-main, Tsumu," imbuhnya.
Atsumu nampak senyap mendengarkan Osamu.
"Lo bakal beda dari yang sekarang, percaya sama gue, apalagi lo bakal punya kesibukan juga," kata Osamu sambil melihat ke arah perut Atsumu dengan maksud bahwa Atsumu akan jadi lebih sibuk mengurusi anak mereka.
"Gue paham," lirih Atsumu juga menatap ke arah perutnya dengan menyingkirkan bantalnya.
"Mungkin lo gak nemuin solusi buat tinggal bareng sekarang tapi percaya deh, suatu hari pasti ada, lo harus percaya. Kalo segini aja lo udah lemah, lo mau gimana kedepannya?"
Osamu benar-benar memberikan wejangan yang sedikir mengubah mindset Atsumu. Atsumu yang penuh keraguan, Atsumu yang penuh kegelisahan akan hubungannya, rasa takut akan kandasnya hubungan antara dirinya dan Sakusa nampak seperti sulit di terjang. Tapi dengan tuturan Osamu, Atsumu mulai kembali menjadi dirinya yang perfeksionis, ia harus melakukannya. Atsumu harus punya rencana, Atsumu harus punya keteraturan dan segala hal. Osamu benar, mungkin solusi tidak akan Atsumu temui hari ini tapi suatu saat nanti, Atsumu yakin.
Atsumu mengambil seluler di meja ruang tengah yang ada di depannya. Mendial nomor yang menjadi urutan pertamanya. Sakusa Kiyoomi atau menjadi Omi di seluler Atsumu.
"Ya, Tsumu, ada apa?" Suara Sakusa sedikit terburu dan nampaknya Sakusa sedang sibuk tapi masa bodo, Atsumu akan mengatakannya.
"Omi, Ayo menikah!"
———————————————————————
Sakusa yang sedang menandatangani beberapa dokumen dihadapan pegawainya langsung diam membuat pegawai yang ada di depannya bingung. Pegawai yang merasa Sakusa terlalu diam hendak membuka suara namun Sakusa menahannya dengan tangannya, seakan memberhentikan sang pegawai dari tindakannya yang akan dia lalukan.
"Katakan sekali lagi," pinta Sakusa.
Atsumu mengatakannya sekali lagi, bahkan berkali-kali dan juga mengatakan alasannya. Sakusa masih terdiam, dalam hatinya, mengapa Atsumu mengatakannya lebih dulu. Harusnya, Sakusa yang mengatakannya bahkan Sakusa sudah membeli cincin yang ada di dalam saku jasnya hari ini. Sakusa belum berunding lebih jauh dengan Atsumu tapi Atsumu sudah memutuskan. Sakusa bisa berbuat apa? Ia tentu saja sangat senang dengan perkataan Atsumu tapi ia tidak menyangka Atsumu yang mengatakannya duluan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[CRĂZY IN LÔVÈ : IM BETTER WITH YOU ] SAKUATSU HAIKYUU!
FanfictionMengisahkan Kandasnya hubungan Sakusa dan Atsumu secara sepihak karena ketidakkuatan Atsumu dalam menjalani hubungan jarak jauh. Empat tahun berlalu, Atsumu secara tidak sengaja kembali bertemu dengan Sakusa ketika Atsumu mencari rumah sewa untuk me...